Beranda Entertainment Teater Spektakuler SMAN 2 Sangatta Utara, Memukau Penonton dengan Isu Bullying

Teater Spektakuler SMAN 2 Sangatta Utara, Memukau Penonton dengan Isu Bullying

218 views
0

Suasana Teater Spektakuler SMAN 2 Sangatta Utara. Foto: Bahtiar Pro Kutim

SANGATTA UTARA – Sebuah pertunjukan teater yang luar biasa dari SMAN 2 Sangatta Utara berhasil memukau penonton dengan kisah inspiratif mengenai isu bullying (perundungan, red). Acara ini dihadiri oleh tokoh seni internasional seperti Jonathan Walters, Sarah Kohen, dan Jenny dari New York, Amerika Serikat. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan moral yang mendalam dan relevan dengan isu sosial saat ini.

Dalam penampilan yang spektakuler, para siswa SMA Negeri 2 Sangatta Utara menampilkan bakat luar biasa dalam seni peran sambil mengangkat isu penting tentang bullying. Melalui dialog dan adegan yang kuat, mereka berhasil menunjukkan dampak destruktif dari perilaku bullying serta menekankan pentingnya empati dan solidaritas dalam membangun lingkungan yang harmonis.

Sarah Kohen, seorang pengamat seni terkemuka dari New York, menyatakan kekagumannya terhadap kedalaman pesan yang disampaikan.

“Teater ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga refleksi mendalam tentang isu sosial yang sangat relevan di dunia saat ini,” ujarnya.

Jenny, yang turut hadir dalam pertunjukan tersebut, menambahkan bahwa kreativitas dan komitmen para siswa dalam menyampaikan pesan moral sangat menginspirasi.

Pertunjukan teater ini bukan hanya ajang unjuk bakat, tetapi juga bentuk edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran mengenai bullying di kalangan remaja. Dengan menggambarkan realitas pahit dari korban bullying dan dampak jangka panjangnya. Teater ini mengajak semua pihak untuk lebih peduli dan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif.

Kepala SMAN 2 Sangatta Utara Suparto menjelaskan bahwa tujuan kerja sama dengan tiga tokoh seni Amerika ini adalah untuk riset dan latihan teater.

“Mereka ingin memberikan sesuatu kepada siswa SMA 2 melalui latihan teater dan tari. Kegiatan ini awalnya hanya dadakan, namun ternyata berlanjut karena anak-anak SMA 2 menunjukkan bakat luar biasa,” ujar Suparto.

Hasrul selaku Wakil Kepala Kurikulum dan guru Bahasa Inggris SMAN 2 Sangatta Utara, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa.

“Semua kegiatan teater dilakukan dalam bahasa Inggris. Ini untuk menyadarkan bahwa bullying adalah sesuatu yang negatif dan harus dihindari. Tema yang diangkat menunjukkan bahwa setelah sadar, pelaku bullying bisa diterima kembali oleh teman-temannya,” jelas Hasrul.

Penampilan teater ini juga mengangkat legenda lokal, seperti Sungai Masabang, sebelum beralih ke isu bullying yang lebih kontemporer. Dengan melibatkan 20 siswa dalam penampilan tersebut, teater ini menggambarkan berbagai dampak bullying, mulai dari depresi hingga ketakutan yang mendalam.

Keberhasilan teater ini tidak hanya berhenti di sini. Kedutaan Besar Amerika Serikat akan membiayai pelatihan teater selama enam bulan ke depan, dengan pelatih lokal dari Sangatta. Harapannya, kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun provinsi untuk mendukung upaya pencegahan bullying di sekolah.

Melalui kegiatan ini, SMA Negeri 2 Sangatta Utara tidak hanya mencetak prestasi di bidang seni, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam upaya membentuk generasi muda yang lebih peduli dan berdaya. Pertunjukan teater ini telah membuktikan bahwa melalui kreativitas dan dedikasi, pesan moral yang kuat dapat disampaikan dan mempengaruhi perubahan sosial yang positif. (kopi7/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini