Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik udah mengikuti Upacara HUT Kutai Timur ke 25. Foto: Fuji Pro Kutim
SANGATTA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang berlangsung pada Sabtu (12/10/2024) menjadi momen penting bagi seluruh pemangku kepentingan di daerah ini. Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), memberikan arahan tegas mengenai visi dan misi pembangunan berkelanjutan bagi Kutim.
Saat “ditodong” wartawan dengan berbagai pertanyaan, Akmal pun menjelaskan satu-persatu hal-hal yang perlu dilakukan Kutim agar menjadi lebih baik. Dia menekankan perlunya konsistensi dalam mengelola potensi besar Kutim. Terutama di sektor pertambangan dan perkebunan, agar dapat berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kutim memiliki potensi yang sangat besar, namun yang menjadi penting adalah bagaimana kita bisa mengelola potensi tersebut secara berkelanjutan dan bersama-sama. Kita harus fokus pada visi yang sudah disepakati dalam RPJP dan menjaga kesinambungan antar sektor,” ungkap Akmal di hadapan para awak media.

Lebih lanjut, Akmal menekankan pentingnya evaluasi terhadap perjalanan 25 tahun Kutim sebagai daerah otonomi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, termasuk swasta, untuk melakukan refleksi dan menemukan solusi atas tantangan yang ada.
“Dalam setiap perayaan HUT, kita seharusnya juga melakukan evaluasi. Sejak berdiri, Kutim ini mau kita bawa kemana? Apa starting point-nya, dan apa saja kendalanya? Kalau ada persoalan, mari kita duduk bersama dan carikan solusinya,” tegasnya.
Pentingnya Pengawasan dan Kolaborasi dalam Pengelolaan Lingkungan
Dalam kesempatan tersebut, Akmal juga menyoroti isu krusial terkait pengelolaan lingkungan hidup, tata ruang, serta pertambangan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Ia menekankan pentingnya konsolidasi lintas sektor dan wilayah, serta mengajak masyarakat untuk aktif berkontribusi dalam pengawasan.

“Jika ada pelanggaran hukum di tingkat kabupaten atau kota yang merupakan kewenangan provinsi, masyarakat harus aktif melaporkan secara resmi. Kami di provinsi memiliki keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Sehingga kontribusi dari masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sangat membantu. Ini adalah tanggung jawab bersama, mari kita bangun komunikasi yang baik dan konsolidasi untuk menyelesaikan masalah yang ada,” ajak Akmal.
Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan sumber daya alam, khususnya di sektor pertambangan, harus dilakukan dengan mematuhi prinsip keberlanjutan. Agar tidak merusak lingkungan dan tetap memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
Seruan Netralitas ASN Menjelang Pilkada Serentak
Di tengah perayaan HUT Kutim, Akmal juga mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah tersebut untuk menjaga netralitas dalam Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Ia menegaskan bahwa ASN dilarang berpihak kepada pasangan calon mana pun, dan hanya boleh menggunakan hak pilih mereka di bilik suara.
“Regulasi sudah jelas, ASN harus netral. Mereka memiliki hak suara, tetapi sikap keberpihakan hanya boleh ditunjukkan saat pencoblosan di TPS. Saya harap hal ini dipatuhi oleh seluruh ASN demi menjaga integritas pemerintahan,” tegas Akmal.
Mengakhiri sesi menjawab pertanyaan jurnalis, Akmal memyampaikan harapan agar peringatan 25 tahun Kutim menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam memajukan daerah ini.
“Selamat hari jadi yang ke-25, semoga Kutai Timur dapat semakin maju dan sejahtera di masa depan,” katanya.
HUT Kutim ke-25 ini menjadi momen refleksi dan komitmen untuk membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih cerah melalui kerja sama semua pihak. (kopi4/kopi3)