Suasana lomba menembak yang digelar Polres Kutim memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79
SANGATTA — Di bawah teriknya matahari Lapangan Tembak Wicaksana Laghawa, Mapolres Kutin, di Bukit Pelangi, deru peluru terdengar bersahut-sahutan. Bukan semata ajang adu ketangkasan, lomba menembak yang digelar Polres Kutim memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Selasa (17/6/2025), menjadi penanda komitmen serius pengembangan olahraga menembak di kabupaten ini.
Ketua Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kutim H Mahyunadi, menyatakan langsung ambisinya untuk membawa Kutim meraih prestasi tinggi di ajang menembak, terutama dalam menyongsong Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur tahun depan di Kabupaten Paser.
“Kita target tetap, Perbakin banyak medali di kompetisi olahraga. Salah satunya Porprov yang akan dilaksanakan tahun depan. Di cabang menembak, ada 36 medali yang diperebutkan, kami harapkan kita bisa mendapatkan 10 medali (emas),” ujar Mahyunadi yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kutim.
Optimisme Mahyunadi bukan tanpa alasan. Ia menilai Kutim memiliki potensi besar dalam cabang menembak, terlebih setelah kehadiran Sekolah Menembak yang baru saja diresmikan dan kini berada di bawah pembinaan langsung personel Polres Kutim.
“Tapi dengan adanya sekolah menembak di Polres Kutai Timur yang baru saja diresmikan, kami rasa kita bisa meraih di atas 10 medali,” sambung Mahyunadi dengan nada yakin.
Sekolah menembak ini menjadi satu-satunya fasilitas pembinaan atlet muda yang terbuka untuk anak usia 7 hingga 18 tahun. Para pelatih berasal dari personel Polres Kutim yang memiliki pengalaman dan disiplin tinggi. Bagi Mahyunadi, infrastruktur semacam ini adalah kunci mencetak atlet dari usia dini dengan fondasi teknik yang kuat dan mental kompetitif.
Kegiatan lomba menembak kali ini diikuti oleh personel Polres Kutim dan masyarakat umum, menciptakan suasana yang meriah dan penuh sportivitas. Momentum ini juga digunakan untuk membangun kedekatan antara institusi kepolisian dengan masyarakat sipil lewat semangat sportivitas.
Kapolres Kutim AKBP Chandra Hermawan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pihak kepolisian dan pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan olahraga, khususnya menembak.
“Kegiatan ini bisa terselenggara karena kerja sama Polres Kutim dan Pemda Kutai Timur, serta partisipasi masyarakat. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini menumbuhkan semangat bagi masyarakat, dan tentu dukungan dari Ketua Perbakin sangat besar dalam pembinaan atlet menembak,” ujarnya.
AKBP Chandra juga menilai lomba ini sebagai batu loncatan menuju regenerasi atlet menembak yang tangguh. Terlebih di tengah gempuran era digital yang kerap menggeser minat generasi muda dari aktivitas fisik ke layar gawai.
Kehadiran Mahyunadi tidak sekadar simbolis. Sebagai mantan Ketua DPRD Kutim dan tokoh yang kini menjadi pemimpin di dunia olahraga menembak lokal, ia membawa semangat pembaruan. Keinginannya untuk menjadikan Kutim sebagai lumbung medali bukan sekadar target kosong, melainkan dibangun dengan sistem pembinaan berjenjang dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Perbakin Kutim kini berdiri di persimpangan antara semangat tradisional olahraga menembak dan kebutuhan akan manajemen modern dalam mencetak juara. Di tangan Mahyunadi, organisasi ini menatap ke depan dengan optimisme baru. Dengan sekolah menembak sebagai tulang punggung, dan ajang-ajang lomba yang konsisten digelar, Kutim menjelma menjadi arena pembibitan atlet menembak masa depan Kaltim, bahkan nasional.
Di tengah deru peluru yang berpadu dengan sorak sorai penonton, harapan itu terus menguat. Kutim, dengan segala potensinya, sedang menata ulang peta prestasi olahraga menembak. Dan Mahyunadi, dengan visinya yang menyasar sasaran emas, tampaknya siap memimpin peluru-peluru harapan itu menembus podium tertinggi. (kopi3)
