Momen Wakil Bupati Mahyunadi meninjau rencana pembangunan pasar baru Sangkulirang. Foto: Rusliansyah/Pro Kutim
SANGKULIRANG – Gerimis yang turun di pasisir tak menyurutkan langkah Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) H Mahyunadi untuk meninjau langsung lokasi rencana pembangunan pasar baru di Desa Benua Baru Ulu, Kecamatan Sangkulirang, Sabtu (19/7/2025). Didampingi oleh jajaran dinas teknis dan pemangku kepentingan di tingkat kecamatan, kunjungan ini menjadi penanda keseriusan pemerintah daerah dalam membangkitkan denyut ekonomi kawasan pesisir yang sempat kehilangan daya tarik perdagangan tradisionalnya.
Lokasi yang ditinjau Mahyunadi merupakan titik awal dari rencana besar pengembangan pusat ekonomi baru. Pasar tradisional yang akan dibangun di atas lahan strategis ini tak sekadar difungsikan sebagai tempat jual beli harian. Lebih jauh, pemerintah berambisi menjadikannya simpul penggerak ekonomi lokal yang terintegrasi dengan pelabuhan penyebrangan antarkecamatan yang tengah dirancang menggunakan anggaran dari Pemerintah Pusat.
“Dulu masyarakat dari Kaubun dan Sandaran pun datang ke pasar ini menggunakan kapal untuk berbelanja,” kenang Mahyunadi, menyiratkan betapa kuatnya pengaruh historis pasar lama Sangkulirang sebagai episentrum ekonomi wilayah pesisir Kutim. “Maka dari itu, saya yakin lokasi baru ini tetap strategis karena nantinya juga akan terhubung dengan rencana pembangunan pelabuhan penyebrangan yang dibiayai melalui APBN,” lanjutnya.

Pelabuhan yang direncanakan akan berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi pasar baru itu diproyeksikan mampu memperlancar distribusi barang dan jasa. Sekaligus membuka kembali jalur logistik yang dulu menjadi urat nadi perdagangan antarwilayah. Kombinasi pasar dan pelabuhan akan membentuk satu ekosistem ekonomi baru yang berorientasi pada keberlanjutan dan pemerataan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim Nora Ramadani turut hadir dalam tinjauan tersebut, bersama Plt Camat Sangkulirang Cipto Buntoro, Pj Kepala Desa Benua Baru Ulu Basir, serta perwakilan dari Dinas PUPR dan unsur Forkopimcam. Kebersamaan lintas sektor itu memperlihatkan koordinasi yang mulai dibangun sejak dini untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pembangunan.
Wabup Kutim Mahyunari menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat sekitar agar rencana ini tidak hanya menjadi proyek fisik semata. Melainkan motor perubahan ekonomi jangka panjang.

“Saya berharap masyarakat dapat mendukung pembangunan ini, karena dampaknya akan signifikan bagi kemajuan ekonomi Sangkulirang dan perkembangan wilayah ke depannya,” tegas Mahyunadi.
Langkah awal ini menjadi refleksi visi pembangunan Kutim yang tak melulu terpusat di kota-kota besar, tetapi juga menyentuh pelosok pesisir seperti Sangkulirang. Pembangunan pasar baru tak hanya bicara soal lapak dan kios, tetapi tentang bagaimana sebuah wilayah memulihkan identitas ekonomi dan memperluas partisipasi masyarakat dalam arus pembangunan.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. Pembangunan pasar ini pun menjadi simbol bahwa Sangkulirang belum selesai bercerita dalam peta ekonomi Kutim. Justru, dari pasar baru inilah babak baru akan dimulai. (kopi12/kopi13/kopi3)