Foto: Bahtiar/ Pro Kutim
BENGALON – Di tengah sengatan matahari yang membakar kulit, Jumat siang, 25 Juli 2025, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman tetap melangkah mantap. Bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), ia meresmikan infrastruktur penting yang telah lama dinanti masyarakat. Yaitu jalan utama hasil pembangunan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari PT Kobexindo Cement di Desa Sekurau, Kecamatan Bengalon.
Jalan ini bukan sekadar hamparan beton yang menghubungkan titik ke titik. Ia adalah denyut kehidupan bagi warga Dusun Sekurau di Desa Sekerat, sekaligus simbol nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta. Sebuah bukti bahwa pembangunan tak melulu datang dari APBD atau pemerintah pusat, melainkan juga dari perusahaan yang sadar akan peran sosialnya di tengah komunitas.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kontribusi nyata PT Kobexindo Cement,” ujar Bupati Ardiansyah dalam sambutannya. “
Ardiansyah mengatakan, Desa Sekerat adalah desa tua di Bengalon dan jalan yang diresmikan hari ini merupakan urat nadi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Ardiansyah mengisahkan, jalan tersebut sempat dibangun melalui anggaran pemerintah daerah dengan lapisan aspal. Namun seiring beroperasinya PT Kobexindo Cement, aktivitas kendaraan berat untuk mobilisasi material berdampak pada kerusakan badan jalan. Pemerintah lantas meminta pihak perusahaan turut bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

“Pak Kades kami minta menyuarakan kepentingan warganya kepada perusahaan. Alhamdulillah, disambut baik oleh manajemen,” katanya.
Gayung pun bersambut. Lewat program CSR, PT Kobexindo Cement menyetujui pembangunan ulang jalan utama tersebut. Perusahaan menyemen seluruh ruas yang rusak, memastikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan, khususnya masyarakat lokal.
Kepala Desa Sekerat Sunandika dalam sambutannya, mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada PT Kobexindo Cement. Ia menyebut, sejak perusahaan beroperasi, hubungan dengan warga dan pemerintah desa berjalan harmonis.

“CSR ini bukan hanya bentuk bantuan, tapi juga wujud nyata dari komitmen perusahaan membangun daerah tempat mereka beroperasi,” ujar sang kepala desa.
Dari total 23 kilometer yang membutuhkan penanganan, baru 5 kilometer yang sudah representatif. Sisanya masih membutuhkan perhatian.
Perwakilan manajemen Direktur Utama PT Kobexindo Cement Regional Indonesia Wang Jian Wei dalam kesempatan itu juga menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur desa memang menjadi salah satu prioritas CSR mereka. Sejak berdiri pada 2021, perusahaan telah menyalurkan berbagai bantuan, terutama yang berorientasi pada peningkatan akses dan kualitas hidup masyarakat sekitar.
“Jalan yang diresmikan hari ini menjadi bukti nyata komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Antusiasme warga pun terlihat jelas. Sejumlah masyarakat yang hadir tampak bersyukur. Bagi mereka, keberadaan jalan semen tersebut sangat penting untuk mobilitas harian. Mulai dari aktivitas pertanian, transportasi hasil panen, hingga mengantar anak-anak ke sekolah. Sebab dijelaskan, kondisi jalan dulu kalau hujan jadi lumpur, namun sekarang lebih nyaman beraktivitas.
Peresmian jalan sepanjang 5 kilometer yang berlangsung disela-sela Festival Sekerat Nusantara 2025, menambah nuansa simbolik bahwa pembangunan fisik dan pembangunan kebudayaan bisa berjalan beriringan. Momentum ini menjadi penanda bahwa di balik euforia festival, ada kerja nyata yang terus berjalan. Termasuk di sektor infrastruktur dasar.
Pemkab Kutim berharap kemitraan dengan dunia usaha semacam ini terus terjaga. Karena pembangunan bukan hanya tentang proyek, melainkan kolaborasi. Dan jalan yang kini membelah Sekurau adalah bukti bahwa kolaborasi itu bisa menghadirkan harapan. (kopi7/kopi3)