Jalannya persiapan gladi bersih Paskibraka Kutim menuju HUT ke-80 RI. Foto: Miftah/Pro Kutim
SANGATTA – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), persiapan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kutai Timur (Kutim) memasuki tahap akhir. Gladi bersih upacara pengibaran dan penurunan bendera telah sukses dilaksanakan di Lapangan Kantor Bupati Kutim pada Kamis (14/08), menandakan kesiapan mereka untuk bertugas.
Kasi Humas Polres Kutim, Aiptu Wahyu Winarko, yang juga merupakan salah seorang pelatih Paskibraka, mengungkapkan bahwa pelatihan tahun ini melibatkan sinergi yang kuat antara TNI dan Polri.
“Tahun ini kepelatihan merupakan gabungan dari TNI-Polri, baik dari Polres Kutim, Kodim 0909/KTM, maupun Lanal Sangatta. Sinergitas terjalin dengan baik sejak awal,” ujarnya usai pelaksanaan gladi bersih.

Kolaborasi ini, menurutnya, memberikan warna tersendiri dalam proses pelatihan, menggabungkan berbagai metode dan pendekatan untuk membentuk Paskibraka yang solid dan berdedikasi.
Aiptu Wahyu mengakui bahwa di tahap awal pelatihan, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi. Peserta Paskibraka yang merupakan perwakilan dari berbagai kecamatan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda, terutama dalam hal baris-berbaris.
“Seperti biasa, di awal ada tantangan. Ada yang belum paham soal PBB (Peraturan Baris Berbaris), ada juga gerakan yang masih kurang bertenaga. Tugas kami menyamakan persepsi, dan alhamdulillah semua berjalan baik,” jelasnya.
Selain itu ditambahkan Wahyu, Para pelatih harus bekerja ekstra untuk menyamakan kemampuan seluruh peserta, memberikan pemahaman yang sama tentang pentingnya disiplin dan kekompakan.
Keberhasilan latihan Paskibraka Kutim juga didukung oleh kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari panitia penyelenggara, tim medis, hingga para pamong yang selalu siap memberikan bantuan dan dukungan.
Aiptu Wahyu juga menekankan pentingnya bagi para Paskibraka untuk tampil maksimal di momen bersejarah ini.
“Kami minta Paskibraka tidak hanya tampil benar dan minimalis. Kalau bisa, maksimal dan luar biasa. Kesempatan menjadi Paskibraka itu sekali seumur hidup. Manfaatkan momen ini untuk tampil sebaik mungkin, karena akan menjadi kenangan berharga yang bisa diceritakan ke anak cucu kelak,” pesannya dengan semangat.


Ia berharap, pengalaman menjadi Paskibraka dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam menggapai cita-cita di masa depan.
Proses latihan pun tidak lepas dari tantangan cuaca. Suhu panas ekstrem sempat membuat beberapa peserta pingsan di hari-hari awal. Namun, berkat koordinasi yang baik dengan panitia, masalah ini dapat diatasi dengan menyediakan nutrisi yang cukup dan memastikan para peserta terhidrasi dengan baik. Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, Paskibraka Kutim siap mengemban tugas mulia, mengibarkan bendera Merah Putih di peringatan HUT ke-80 RI.(kopi8/kopi13)