Marching Band YPPSB Saat Tampil di HUT RI ke-80 di Kutim. Foto : Ist for Pro Kutim
SANGATTA – Lapangan upacara di Kutai Timur (Kutim) pada Minggu (17/2025), dipenuhi semangat merah putih. Ribuan pasang mata tertuju pada harmoni musik yang mengalun dari Marching Band Waditra Prima YPPSB. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kelompok musik kebanggaan Kutim ini kembali mengisi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) dengan penampilan yang memikat.
Dengan formasi lengkap 60 personel putra dan putri, mereka menghadirkan deretan lagu patriotik yang membangkitkan rasa nasionalisme. Dentuman bass drum berpadu dengan tiupan brass section dan gemerincing simbal menjadi simbol kekompakan, bukan sekadar tontonan, melainkan ungkapan syukur atas kemerdekaan yang diraih bangsa delapan dekade lalu.
Rahmat, pemimpin Korsik Marching Band Waditra Prima YPPSB, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

“Kami yang selalu diundang untuk memberikan instrumen, dan kalau tidak salah, sudah puluhan tahun Marching Band Waditra Prima YPPSB mendapat kepercayaan ini,” ujarnya.
Baginya, tampil dalam momen kenegaraan adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar. Rahmat menuturkan, meski para pemain telah menguasai instrumen masing-masing, latihan intensif tetap dilakukan.
“Tujuannya untuk memadukan irama serta kekompakan seluruh pemain,” tegasnya.
Latihan rutin dan terprogram menjadi kunci agar setiap detail musik maupun aba-aba berjalan tanpa cela.
Pada peringatan tahun ini, mereka membawakan empat lagu, termasuk “Indonesia Raya”. Tak berhenti di situ, Marching Band YPPSB juga memikul tugas penting lain.
“Selain itu ada juga tanda-tanda termasuk siap dan hormat, jadi keseluruhannya ada delapan yang menjadi tanggung jawab kami di pagi hari ini,” kata Rahmat.
Bagi Rahmat, peran seni dalam momentum nasional bukan sekadar hiburan. Ia berharap kedisiplinan dan kekompakan yang ditunjukkan anak-anak didiknya dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
“Indonesia semakin maju, kita akan selalu support (dukung), khususnya dari bidang seni,” ujarnya menutup dengan semangat.
Penampilan mereka pagi itu tak hanya mengiringi upacara, melainkan juga mempertegas peran seni sebagai bagian dari perjalanan bangsa. Di Kutim, musik dan barisan Marching Band YPPSB menjadi wajah lain dari nasionalisme, disiplin, indah, dan penuh makna. (*/kopi14/kopi3)