Kemeriahan Lomba di Sekolah Biasa. Foto: istimewa
SANGATTA— Suasana semarak dan penuh kebahagiaan menyelimuti halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Kutai Timur pada Selasa (19/8), saat sekolah tersebut menggelar berbagai perlombaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara ini menjadi salah satu agenda tahunan yang rutin diselenggarakan oleh pihak sekolah, tidak hanya sebagai bentuk perayaan kemerdekaan, tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antara guru, orang tua murid, dan siswa-siswi berkebutuhan khusus.
Kemeriahan tampak sejak pagi hari saat para siswa mengikuti berbagai perlombaan menarik seperti makan kerupuk, kolase kertas dan cangkang telur, matching bangun datar, tiup gelas, helm kawat, suara gendang (untuk siswa tuna netra atau low vision), memindahkan bendera ke dalam botol, dan balap karung.
Tak kalah seru, para orang tua pun turut ambil bagian dalam perlombaan memakai baju tanpa menjatuhkan balon, fashion show, dan lomba make up. Sementara untuk para guru, kebersamaan ditunjukkan dalam lomba tarik tambang yang mengundang gelak tawa dan sorak-sorai penonton.
Kepala SLB Kutai Timur, Haristo, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas antusiasme seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk merayakan kemerdekaan, tapi juga menjadi momen berharga untuk membangun kebersamaan antara siswa, guru, dan orang tua. Semangat dan keceriaan yang terlihat hari ini luar biasa. Saya berharap ke depan kegiatan seperti ini bisa terus dikembangkan agar menjadi ruang inklusif yang menyenangkan bagi semua,” ungkap Haristo.
Salah satu orang tua siswa, Ibu Winda yang anaknya mengikuti lomba matching bangun datar, mengaku senang dan terharu melihat semangat anak-anak.
“Saya sangat senang bisa hadir dan melihat anak-anak begitu semangat. Acara seperti ini sangat berarti bagi kami, para orang tua, karena bisa saling kenal dan berbagi cerita. Terima kasih kepada sekolah yang selalu peduli dan melibatkan kami dalam kegiatan positif seperti ini,” ujar Winda.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya milik satu golongan, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki hak yang sama untuk bergembira, berekspresi, dan menunjukkan kemampuan mereka.
Dengan semangat kemerdekaan, SLB Kutai Timur terus berkomitmen menjadi sekolah yang inklusif, ramah, dan membangun lingkungan yang suportif bagi setiap anak.(kopi4/kopi3)
