Beranda Kutai Timur Di Momen Maulid Nabi Muhammad SAW, Wabup Kutim Menepis Isu, Menegaskan Tugas

Di Momen Maulid Nabi Muhammad SAW, Wabup Kutim Menepis Isu, Menegaskan Tugas

39 views
0

SANGATTA – Suasana Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid At-Taqwa, Teluk Lingga, Sangatta Utara, Senin (8/9/2025) malam, berubah menjadi ruang refleksi sekaligus klarifikasi. Di hadapan jemaah yang memadati masjid, Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) H Mahyunadi, yang hadir mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman, melontarkan sedikit unek-unek terkait persepsi miring sebagian warga terhadap kinerja pemerintah daerah.

Menurut Mahyunadi, tidak sedikit pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp dan media percakapan lain, yang menyebut pejabat Pemkab Kutim “enaknya cuma jalan-jalan dengan mobil mewah.”

Bagi Mahyunadi, komentar semacam itu bukan hanya menyesatkan, melainkan bisa memicu kebencian. Dia mengatakan pesan tersebut tak bertanggung jawab dan cenderung menjadi ujaran kebencian.

Ia lalu menjelaskan beberapa poin tanggapannya. Pertama, pejabat Kutim bukan sekadar bepergian tanpa tujuan, melainkan menjalankan tugas sesuai visi-misi yang tertuang dalam rencana strategis dan rencana kerja perangkat daerah. Perjalanan ke luar daerah umumnya untuk memenuhi undangan pemerintah pusat, provinsi, atau lembaga lain, sementara kunjungan ke kecamatan adalah bagian dari agenda kerja langsung dengan masyarakat.

Kedua, mengenai kendaraan dinas, Mahyunadi menegaskan bahwa mobil yang digunakan memang memiliki standar tinggi, namun semua merupakan aset resmi Pemkab Kutim. Pengadaan pun mengikuti aturan dan keuangan daerah. Ketiga, kondisi geografis Kutim yang membentang lebih luas dari Provinsi Jawa Barat dan Banten membuat perjalanan dinas memakan waktu panjang. Bahkan untuk mencapai pedalaman, dibutuhkan kendaraan berpenggerak ganda.

“Setiap kunjungan kerja, saya kalau bisa (memungkinkan) jalan kaki, (maka) saya jalan kaki. Tapi itu kan tidak mungkin, sebab pasti memakan waktu lama dan tidak efisien untuk pelayanan,” ujar Mahyunadi.

Di akhir sambutannya, ia mengajak masyarakat untuk tidak larut dalam persepsi negatif. Mantan Ketua DPRD Kutim tersebut mengajak masyarakat berpikir positif dan terus mendukung program pembangunan. Mendoakan para pemimpin menjadi semakin baik. Selain itu juga agar program yang dicanangkan bisa sukses.

“Sehingga membawa manfaat bagi kemaslahatan umat dan kesejahteraan masyarakat Kutim,” katanya.

Acara peringatan Maulid Nabi itu pun menjadi lebih dari sekadar ritual keagamaan. Di tengah lantunan shalawat, terselip pesan bahwa perjalanan pembangunan Kutim tidak selalu tampak di permukaan, tetapi menuntut langkah panjang, kerja keras, dan dukungan bersama. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini