Beranda Kutai Timur Satu Rekening Sejuta Harapan, Wabup Kutim Luncurkan Program KEJAR – Dorong Budaya...

Satu Rekening Sejuta Harapan, Wabup Kutim Luncurkan Program KEJAR – Dorong Budaya Menabung Sejak Dini

63 views
0

SANGATTA – Di tengah semangat membangun kemandirian finansial generasi muda, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) meluncurkan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) pada Kamis (16/10/2025). Acara yang digelar di Sangatta ini menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan dan sektor keuangan daerah, dengan kehadiran Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, unsur Forkopimda, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur (Kaltim), pimpinan perbankan, serta jajaran perangkat daerah dan tokoh pendidikan.

Wakil Bupati Mahyunadi, yang mewakili Bupati Kutim, menegaskan bahwa program KEJAR merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, perbankan, dan lembaga pendidikan dalam membangun generasi yang cakap mengelola keuangan. Ia menyebut, literasi keuangan harus ditanamkan sejak usia dini agar menjadi kebiasaan dan budaya yang melekat.

“Melalui program ini, para pelajar akan belajar menabung dan memahami cara mengelola keuangan dengan bijak. Inilah pondasi bagi generasi Kutim yang tangguh dan berdaya saing,” ujar Mahyunadi dalam sambutannya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah bersama Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Agama akan mengintegrasikan edukasi keuangan ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah. Langkah ini diharapkan dapat memperluas inklusi keuangan hingga ke pelosok Kutim. Sehingga setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar mengatur keuangan sejak dini.

“Menabung sejak dini bukan hanya soal uang, tapi soal membangun mental kemandirian dan tanggung jawab. Dari pelajar Kutai Timur, kita mulai menanamkan semangat itu,” tambah Mahyunadi.

Sementara itu, Adi Setyo selaku perwakilan OJK Provinsi Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara) menjelaskan bahwa program KEJAR merupakan bagian dari Aksi Pelajar Indonesia Menabung yang diinisiasi melalui Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung. Program ini, kata Adi, menjadi salah satu strategi nasional dalam memperkuat literasi keuangan masyarakat dan menutup kesenjangan akses terhadap layanan keuangan formal.

“Potensi pelajar kita luar biasa besar, lebih dari 52 juta siswa di seluruh Indonesia. Jika seluruhnya memiliki rekening, maka kita tidak hanya menumbuhkan budaya menabung, tapi juga memperkuat ketahanan sistem keuangan nasional,” jelasnya.

Menurut Adi, saat ini masih terdapat kesenjangan sekitar 14,05 persen antara tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Karena itu, OJK bersama sektor perbankan terus mendorong agar setiap pelajar memiliki rekening aktif, sebagai langkah awal untuk mengakses layanan keuangan secara aman dan legal.

Selain membuka rekening, OJK juga menekankan pentingnya edukasi mengenai pengelolaan uang saku, pembedaan antara kebutuhan dan keinginan, hingga pengenalan terhadap produk tabungan pelajar seperti SimPel dan SimPel iB. OJK pun mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap pinjaman online ilegal, investasi bodong, serta kejahatan keuangan digital yang kian marak menjerat generasi muda.

“Kami mengajak siswa dan orang tua untuk bijak menggunakan layanan keuangan digital. Pastikan legalitas lembaga keuangan sebelum menggunakan produk atau aplikasi tertentu,” tegas Adi Setyo.

Pemerintah daerah berharap, implementasi program KEJAR dapat berjalan berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan dunia pendidikan, Kutai Timur menegaskan komitmennya membangun generasi yang produktif, berkarakter, dan mandiri secara ekonomi.

Di balik pembukaan rekening sederhana itu, tersimpan sejuta harapan. Agar setiap pelajar tumbuh menjadi pribadi yang cerdas mengatur masa depan, menanamkan nilai tanggung jawab sejak dini, dan menjadi bagian dari kekuatan ekonomi bangsa. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini