Beranda Kutai Timur Mahyunadi Sebut Bela Negara Bukan Hanya Slogan, tapi Napas Kehidupan Berbangsa

Mahyunadi Sebut Bela Negara Bukan Hanya Slogan, tapi Napas Kehidupan Berbangsa

69 views
0

Suasana Pembinaan Kesadaran Bela Negara Kabupaten Kutai Timur Tahun 2025. Foto: Vian Prokutim

SANGATTA – Di tengah derasnya arus globalisasi dan gempuran disinformasi digital, Wakil Bupati Kutai Timur Wabup Kutim H Mahyunadi, menyerukan pentingnya menghidupkan kembali semangat bela negara sebagai fondasi moral dan ideologis bangsa. Pesan tersebut disampaikan dalam kegiatan Pembinaan Kesadaran Bela Negara yang berlangsung di Hotel Royal Victoria Sangatta, Sabtu (18/10/2025).

Kegiatan yang dihadiri ratusan kader bela negara, tokoh masyarakat, dan unsur generasi muda ini menjadi ruang refleksi bersama untuk memahami makna bela negara dalam konteks kekinian. Mahyunadi menegaskan, bela negara bukan hanya kewajiban militer, melainkan juga wujud tanggung jawab warga terhadap tanah air. Sebuah kesadaran yang lahir dari hati, berakar pada kecintaan, dan tumbuh lewat kepedulian terhadap persatuan bangsa.

“Bela negara hari ini bukan lagi soal angkat senjata, tapi bagaimana kita menjaga nilai-nilai Pancasila, memerangi disinformasi, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Tantangan kita tidak lagi datang hanya dari luar, tapi juga dari dalam, dari krisis kepemimpinan, pola hidup konsumtif, hingga degradasi moral,” ujar Mahyunadi dengan nada tegas.

Ia menambahkan, kader bela negara diharapkan mampu menjadi benteng moral sekaligus penyaring budaya digital yang merusak nilai-nilai kebangsaan.

“Kepada para kader bela negara saya harap menjadi filter dan anti toxic bagi masuknya budaya dan perilaku menyimpang negatif akibat paparan teknologi,” pesannya.

Lebih jauh, Mahyunadi menyoroti dinamika geopolitik global yang kini bergerak cepat. Ia mengingatkan bahwa ancaman ideologi dan perang informasi dapat merongrong sendi-sendi nasionalisme bila tidak diimbangi dengan kesiapsiagaan mental dan wawasan kebangsaan. Karena itu, Pemkab Kutim berkomitmen memperkuat sinergi bersama TNI, Polri, dan lembaga pendidikan guna menanamkan nilai bela negara di semua lapisan masyarakat.

“Kutim harus melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga tangguh dan berkarakter kebangsaan. Itulah makna bela negara yang sesungguhnya,” tandasnya.

Dalam pandangan Mahyunadi, bela negara bukan hanya urusan militer, tetapi juga urusan nurani. Sebuah panggilan untuk terus menjaga jati diri bangsa di tengah arus zaman yang kian deras.

Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Nugraha Gumilar, dosen dari Universitas Pertahanan, mengingatkan bahwa bentuk peperangan masa kini telah bergeser dari fisik menjadi digital.

“Ancaman teknologi sekarang ini luar biasa dan menyasar generasi muda. Siapa yang menguasai media dan informasi bisa mengarahkan narasi dan mengubah opini,” ujarnya.

Nugraha memuji semangat pemuda Kutim yang masih memiliki kepedulian terhadap isu bela negara.

“Saya mengapresiasi kesadaran dan kegigihan kaum muda Kutim yang punya kepedulian terhadap bela negara. Di zaman sekarang ini sangat sulit ditemukan generasi muda yang mau terlibat dalam kesadaran bela negara,” ucap perwira tinggi TNI itu dengan nada penuh penghargaan.

Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Bela Negara Membangun Indonesia (GBN-MI), Laksamana TNI (Purn) Muhammad Faisal Manaf, menegaskan bahwa bela negara adalah tanggung jawab seluruh warga negara tanpa kecuali. Dalam konteks nonmiliter, nilai itu diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam pembangunan, menjaga ketertiban, serta melawan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

“GBN-MI adalah organisasi di bawah Kementerian Pertahanan RI yang menjadi wadah generasi muda untuk melakukan penetrasi kesadaran bela negara di tengah masyarakat. Program Kementerian Pertahanan selanjutnya ditindaklanjuti oleh GBN-MI,” jelas Faisal Manaf.

Kegiatan ini ditutup dengan seruan bersama untuk menjadikan semangat bela negara bukan sekadar wacana, melainkan napas yang menghidupi perilaku dan kesadaran setiap warga. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini