Ratusan relawan dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kutim) berkumpul di Halaman Kantor Bupati Kutim, Rabu (29/10/2025), mengikuti Apel Kesiapsiagaan dan Pembukaan Pelatihan Manajemen Bencana Tingkat Dasar yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). (Fathul Pro Kutim)
SANGATTA – Sebanyak 130 relawan dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kutim) berkumpul di Halaman Kantor Bupati Kutim, Rabu (29/10/2025). Mereka mengikuti Apel Kesiapsiagaan dan Pembukaan Pelatihan Manajemen Bencana Tingkat Dasar yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana di wilayah Kaltim.
Kegiatan yang berlangsung hingga 31 Oktober 2025 ini menjadi momentum penting bagi BAZNAS untuk membangun jejaring relawan tangguh, terlatih, dan berjiwa kemanusiaan. Pelatihan diselenggarakan di Masjid Agung Al Faruq, Komplek Islamic Center, Bukit Pelangi, Sangatta. Diikuti oleh peserta dari 18 kecamatan se-Kutim, BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), BAZNAS kabupaten/kota, serta perwakilan Pramuka dari SMA/SMK di Kutim.

Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, hadir langsung sebagai Komandan Upacara sekaligus membuka kegiatan tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi lintas daerah dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh, terencana, dan berkelanjutan.
“BAZNAS Tanggap Bencana memiliki peran strategis dalam mendukung upaya penanggulangan bencana nasional dan daerah. Program ini bukan hanya wujud kepedulian sosial, tetapi juga penerapan nilai-nilai Islam dalam aksi kemanusiaan yang menjunjung tinggi keadilan, kebersamaan, dan akuntabilitas,” ujar Ardiansyah di hadapan peserta apel.

Menurut Ardiansyah, semangat gotong royong dan empati harus menjadi kekuatan utama dalam menghadapi setiap bentuk bencana. Ia menjelaskan bahwa program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) berfokus pada empat tahapan penting yang dikenal dengan konsep 4R. Rescue (penyelamatan), Relief (bantuan darurat), Recovery (pemulihan), dan Reconstruction (pembangunan kembali kehidupan masyarakat).
Bupati juga memberikan apresiasi kepada BAZNAS Kutim atas kiprah nyatanya dalam menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana. Dalam empat tahun terakhir, lembaga tersebut telah menyalurkan bantuan dengan total nilai lebih dari Rp7 miliar kepada lebih dari 1.600 kepala keluarga.

“Angka ini menunjukkan BAZNAS tidak hanya mengelola zakat secara produktif, tetapi juga hadir cepat membantu masyarakat saat musibah datang,” imbuhnya.
Apel kesiapsiagaan tersebut turut dihadiri oleh Kepala BAZNAS Kutim Masnif Sofwan, Kepala BPBD Kutim Sulastin, perwakilan BAZNAS Kaltim Mulyono, serta unsur Forkopimda Kutim.

Kepala BAZNAS Kutim Masnif Sofwan, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi wadah penting untuk menumbuhkan relawan yang memiliki kemampuan teknis dan mental kuat dalam penanganan bencana.
“Kami berharap dari Kutai Timur akan lahir relawan-relawan tangguh yang siap diterjunkan kapan pun dan di mana pun dibutuhkan,” ujarnya.

Pelatihan ini juga menjadi tonggak sinergi baru antara pemerintah daerah, BAZNAS, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang kian kompleks. Dengan komitmen bersama, BAZNAS berharap jejaring relawan tanggap bencana dapat menjadi garda terdepan dalam menolong sesama di seluruh Kaltim.
Dengan lantunan Bismillahirrahmanirrahim, Bupati Ardiansyah Sulaiman membuka secara resmi pelatihan tersebut. Sorak semangat para peserta menggema, menandai awal dari langkah baru mereka menjadi bagian dari barisan kemanusiaan yang siap sedia menghadapi setiap bencana dengan ketangguhan dan keikhlasan. (kopi10/kopi3)

































