Aji Mirni Mawarni saat berikan sambutan di Wisuda XIII STIENUS Tahun 2025. Foto : Nasruddin/Pro Kutim.
SANGATTA – Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, ratusan wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara Sangatta (STIENUS) Tahun 2025 menyimak dengan khidmat pesan dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Aji Mirni Mawarni. Di hadapan mereka, Aji Mirni menegaskan bahwa gelar sarjana tidak berhenti pada sebatas selembar ijazah, melainkan menjadi modal penting untuk menapaki kehidupan yang lebih berkualitas dan memberi manfaat bagi sesama.
“Gelar sarjana bukan hanya sekadar gelar, tetapi menjadi titik balik untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupan kita,” ujarnya dalam Rapat Terbuka Senat Wisuda XIII STIENUS yang digelar di Ruang Akasia, Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Kamis (30/10/2025).

Mawar, sapaan karib Aji Mirni Mawarni, menjelaskan, pendidikan tinggi semestinya menjadi pembeda bagi seseorang dalam berpikir dan bertindak. Lulusan perguruan tinggi, kata dia, diharapkan tidak hanya pandai mengerjakan tugas administratif, tetapi juga mampu menganalisis, menimbang, dan mengambil keputusan yang bijak di dunia kerja. Kepada para orang tua yang hadir, Mawar turut menyampaikan pesan menyentuh.
“Pendidikan adalah warisan terbaik yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya. Keberhasilan anak dalam menuntut ilmu merupakan amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir bagi kedua orang tua,” tuturnya, disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Politisi asal Kalimantan Timur (Kaltim) itu juga mengungkapkan kebanggaan atas kemajuan dunia pendidikan di daerah. Berdasarkan data yang ia sampaikan, indeks pembangunan manusia (IPM) Kaltim kini mencapai 78 persen, sementara Kutim berada di angka 75 persen, menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Kita patut bangga karena Kutim memiliki tiga perguruan tinggi, yakni STIENUS, STIPER, dan STAIS. Ini bukti nyata bahwa kesempatan menempuh pendidikan tinggi bagi generasi muda semakin terbuka,” ungkap Mawar yang pernah memimpin di Perumdam TTB Kutim saat masih bernama PDAM.
Dalam kesempatan itu, Mawar juga mengingatkan bahwa pemerintah telah menyediakan berbagai jalur beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu. Mulai dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, beasiswa dari Pemerintah Provinsi Kaltim, hingga bantuan pendidikan dari Pemkab Kutim.
“Artinya, ada atau tidak ada biaya, selalu ada jalan untuk melanjutkan pendidikan,” tegasnya.
Tak berhenti pada jenjang sarjana, ia mendorong para lulusan agar melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi melalui program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Di dalam maupun luar negeri.
“Semakin tinggi pendidikan kita, semakin berkualitas hidup kita,” pesannya.
Selain menyoroti pentingnya pendidikan tinggi, Mawar juga menekankan urgensi pendidikan bagi perempuan. Ia prihatin masih ada pandangan yang menempatkan anak laki-laki lebih berhak mengenyam pendidikan tinggi. Menurutnya, perempuan juga harus sekolah setinggi-tingginya, minimal S1.
“Dengan pendidikan, kita bisa melawan ketidakadilan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga,” ujarnya lantang.
Menutup sambutannya, ia menegaskan komitmen untuk terus memperjuangkan kemajuan pendidikan di Kaltim, khususnya Kutim.
“Saya ingin anak-anak Kutim menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Mari kita sinergikan perjuangan ini bersama pemerintah daerah dan masyarakat, agar lahir pemimpin-pemimpin masa depan dari bumi Etam,” tutupnya. (kopi14/kopi3/kopi3)

































