MUARA WAHAU – Usai peresmian Goa Bunda Maria, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman melanjutkan kunjungan kerjanya di Kecamatan Muara Wahau untuk meresmikan Kelompok Kesenian Sanggar Tari Lestari Budaya, di Desa Wahau Baru, Sabtu (27/11/2021)
Ardiansyah yang datang mengenakan baju safari lengan panjang saat itu menyebut ragam budaya yang ada di Kutim merupakan kekayaan dan keindahan istimewa. Bahkan menjadi kebanggaan tersendiri karena kekayaan budaya tersebut tak dimiliki oleh banyak daerah lainnya.
“Kutai Timur adalah miniaturnya Indonesia. Semua suku dan budaya bisa saling berdampingan dengan baik,” kata Ardiansyah mengibaratkan kabupaten ‘Tuah Bumi Untung Benua’ dihadapan seluruh undangan yang hadir.

Maka dari itu, sudah seharusnya Pemkab Kutim terus memberi dukungan terhadap upaya masyarakat dalam melestarikan budaya warisan nenek moyang. Apabila memungkinkan, seluruh kegiatan terkait pelestarian budaya bisa menjadi agenda rutin tahunan. Sehingga nilai-nilai budaya dan kearifan daerah bisa terjaga dengan baik.
“Nanti bapak camat bisa berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisataa untuk diagendakan (kegiatan pelestarian budaya). Saya yakin masyarakat juga pasti senang,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Peresmian, Sumino mengatakan, kelompok seni tari ini terbentuk karena inisiatif para tokoh budaya yang ada di dua kecamatan. Yakni Muara Wahau dan Kongbeng. Dia berharap instansi terkait dapat membantu pengembangan budaya asli Indonesia di Kutim ini.
“Sehinga bisa berjalan dan dapat dijadikan investasi (pengembangan pariwisata dan budaya) daerah,” sebutnya. (hms8/hms3)