Suasana Sosialisasi Beasiswa Kutim 2024. Foto: Yuni/Pro Kutim
SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) menyosialisasikan Beasiswa Kutim 2024 di Pendopo Rujab Bupati Kutim, Selasa (26/3/2024) kemarin. Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi pihak APKASI yang telah audiensi dengan Bupati Kutim belum lama ini.
Dalam arahannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan bahwa kerja sama dengan APKASI bersama Pemkab Kutim adalah melibatkan perguruan tinggi ternama di Indonesia.

“Jadi Pemkab Kutim diberikan kuota khusus untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi tersebut. Hari ini tindak lanjut kita dengan mengundang pihak-pihak terkait mulai dari kepala SMA/SMK, Madrasah Aliyah yang juga dihadiri para guru-guru PAUD kita yang belum sarjana (S1).” jelasnya disaksikan Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, Bunda PAUD Kutim Siti Robiah Ardiansyah, Staf Ahli Bidang Pendidikan APKASI Himmatul Hasanah hingga Kabag Kerja Sama Setkab Kutim Ardiyanto Indra Purnomo.
Ardiansyah menambahkan memang ada program bagi guru PAUD yang belum menyelesaikan sarjana S1-nya.
“Setelah dihitung-hitung Kutim mampu. Mudah-mudahan guru PAUD dan HIMPAUDI nanti menginventaris guru-gurunya,” jelasnya.

Dan, ia meminta kepada Bunda PAUD untuk mempersiapkan diri dari sekarang yang ingin melanjutkan studi S1 dan meminta untuk memperhatikan betul-betul terkait dengan sosialisasi tersebut.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono menegaskan Kutim ada program yang namanya Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

“Insyaallah dari 199 guru kita yang belum S1, bisa kita programkan tahun ini. Respon Bupati Ardiansyah sangat setuju,” ujarnya.
Sebagai info, bantuan Beasiswa Kutim ini sebanyak 199 untuk reguler, 50 untuk RPL dan 50 lagi untuk mendapatkan bimbel dan pendampingan. Lanjutnya, mekanismenya dibuka untuk umum dan masih berlangsung.
“Kita buka untuk umum. Semua SMA bisa ikut tes. 100 orang inilah yang akan dilakukan bimbel dan pendampingan. Sehingga mereka ini diambil 50 puluh untuk dimasukkan ke dalam kuota,” terangnya.(kopi9/kopi13/kopi3)