Beranda Kutai Timur Peluncuran Program Desa Cantik di Kutim – Tegaskan Komitmen Pembangunan Berbasis Bukti

Peluncuran Program Desa Cantik di Kutim – Tegaskan Komitmen Pembangunan Berbasis Bukti

106 views
0

Foto: Yuni/ Pro Kutim

SANGATTA – Dalam upaya memperkuat fondasi pembangunan dari tingkat paling dasar, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) resmi meluncurkan Program Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik, Kamis (24/7/2025). Program ini diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Kutim Mahyunadi di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, dan menjadi penanda penting arah kebijakan pembangunan desa yang berfokus pada literasi data, tata kelola statistik, dan perencanaan berbasis bukti.

“Desa tidak lagi menjadi objek pembangunan, tapi subjek yang menentukan arah kesejahteraan warganya sendiri. Untuk itu, data menjadi fondasi utamanya,” tegas Mahyunadi dalam sambutannya.

Program Desa Cantik merupakan kerja sama strategis antara Pemkab Kutim dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kutim. Inisiatif ini diarahkan untuk menjawab tantangan pengelolaan data di tingkat desa yang selama ini kerap diabaikan. Melalui pembinaan, pendampingan, hingga pelatihan statistik, desa-desa didorong agar mampu memproduksi, mengelola, dan mendiseminasikan data yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Desa Singa Gembara ditetapkan sebagai percontohan pertama Desa Cantik di Kutim tahun 2025. Desa ini akan mendapatkan pembinaan intensif. Mulai dari penyusunan dan pemutakhiran SOP permintaan data, analisis statistik, hingga publikasi data melalui infografis dan situs resmi desa.

“Program ini memperkuat komitmen Kutim dalam mewujudkan desa-desa yang cerdas data, yang pada akhirnya akan mendorong tercapainya Kutim Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing,” ujar Mahyunadi, yang juga menegaskan bahwa kebijakan berbasis data bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak dalam tata kelola pemerintahan modern.

Kepala BPS Kutim Widiantono, menekankan pentingnya program ini sebagai sarana membangun budaya statistik sejak dari akar rumput. Menurutnya, desa perlu menjadi pelaku utama dalam menyediakan data yang berkualitas demi menunjang siklus pembangunan yang berkelanjutan.

“Dengan adanya Desa Cantik, kami harap perencanaan pembangunan desa bisa lebih tepat sasaran, berdasarkan data yang valid dan relevan,” ungkap Widiantono.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, Ronny Bonar Siburian, turut menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Menurutnya, selain membangun literasi statistik di desa, Desa Cantik juga akan menjadi penguat dari kebijakan unggulan Pemkab Kutim lainnya, yakni Program Desa Presisi.

“Program ini memiliki irisan semangat yang sama dengan Desa Presisi, yakni akurasi data sebagai pijakan utama. Ketika data desa valid dan terintegrasi, maka kebijakan bisa lebih tepat sasaran. Sinergi antara Desa Cantik, Desa Digital, dan Desa Presisi menjadi katalis pembangunan desa yang partisipatif dan transparan,” tutur Ronny.

Sebagai Wali Data Daerah, Diskominfo Staper berperan penting dalam mengintegrasikan sistem data dan menjembatani sinergi antarperangkat daerah agar proses digitalisasi berjalan mulus. Ronny menekankan, desa-desa di Kutim bukan hanya dituntut melek digital, tetapi juga melek statistik.

“Kami harap sinergi ini melahirkan ekosistem desa yang tidak hanya jadi objek pembangunan, tapi menjadi subjek yang memimpin transformasi,” pungkasnya.

Dengan peluncuran Desa Cantik, Kutim mengukuhkan dirinya sebagai salah satu daerah yang secara progresif mendorong revolusi data dari desa. Di tengah gempuran digitalisasi dan kebutuhan perencanaan yang presisi, langkah ini menjadi jawaban konkret terhadap tantangan pembangunan masa kini. Membangun dari pinggiran dengan kekuatan data. (kopi9/kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini