Beranda Pendidikan Gedung Baru SMK Marukangan, Asa Baru untuk Siswa Marukangan

Gedung Baru SMK Marukangan, Asa Baru untuk Siswa Marukangan

85 views
0

SANDARAN – Sore itu, di pelosok Desa Marukangan yang dikelilingi hijau kebun, wajah-wajah muda berseri menatap bangunan bercat krem di hadapan mereka. Setelah bertahun-tahun menimba ilmu di ruang pinjaman milik SD setempat, para siswa SMK Negeri 2 Sangkulirang Filial Marukangan akhirnya memiliki rumah belajar sendiri, gedung sekolah permanen yang dibangun dari harapan panjang dan gotong royong lintas pihak.

Rabu (22/10/2025) menjadi hari bersejarah bagi dunia pendidikan di pelosok Kutai Timur (Kutim). Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) Mahyunadi, hadir langsung untuk meresmikan gedung baru tersebut. Dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita, ia menandai lahirnya ruang baru bagi generasi muda Sandaran yang selama ini belajar di bawah keterbatasan. Tepuk tangan bergema, berpadu dengan senyum lega masyarakat dan para siswa yang menyaksikan momen penuh makna itu.

Kepala Desa Marukangan Endi Heriyanto, mengungkapkan bahwa bangunan yang terdiri atas tiga ruang kelas dan dua fasilitas sanitasi itu akan mulai digunakan dalam waktu dekat.

“Kami pastikan mulai difungsikan pada Senin depan, 27 Oktober 2025,” ujarnya penuh antusias.

Pembangunan sekolah ini terwujud melalui kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. PT Bumi Mas Agro (BMA), perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, turut berperan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan total anggaran Rp500 juta.

Bagi para siswa, gedung itu bukan sekadar tumpukan bata dan semen, tetapi simbol perubahan. Fitri, salah satu siswi SMK Marukangan, menuturkan rasa syukur yang tak bisa ia sembunyikan.

“Kami sangat bersyukur. Dulu kami belajar di ruang SD, bergantian dengan adik-adik. Sekarang kami punya ruang sendiri, rasanya lebih semangat dan bangga jadi pelajar SMK,” ujarnya dengan senyum lebar.

Wabup Mahyunadi menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan sekolah tersebut. Ia menilai langkah ini sebagai bentuk nyata pemerataan pendidikan hingga ke wilayah pesisir Kutim.

“Ini bukan hanya bangunan, tapi bukti bahwa pendidikan di daerah pelosok juga bisa maju bila kita bersatu. Terima kasih kepada PT BMA dan masyarakat Marukangan yang telah ikut berperan,” katanya.

Mahyunadi juga memberi penghargaan khusus kepada Muhammad Yusuf, warga yang menghibahkan lahan seluas tiga hektare untuk pembangunan sekolah.

“Hibah lahan ini adalah bentuk nyata cinta pada pendidikan. Tanpa gotong royong seperti ini, kemajuan sulit terwujud,” tambahnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Mahyunadi berpesan kepada para siswa agar menjaga semangat belajar, disiplin, dan rasa syukur.

“Bangunan ini hanyalah awal. Tugas kalian adalah mengisinya dengan semangat, doa, dan prestasi. Kalian adalah masa depan Sandaran dan Kutai Timur,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.

Kini, di tengah rimbun kelapa sawit, berdirilah sekolah yang menjadi penanda bahwa harapan pendidikan tak pernah padam di Kutim. Dari Marukangan, cahaya ilmu kembali lahir dari kebersamaan, kasih, dan keyakinan, bahwa anak-anak di pelosok pun layak mendapat ruang untuk bermimpi. (kopi5/kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini