Beranda Entertainment Monster Bike 2025, Wadah Ceria dan Semangat Kemandirian Anak Kutim

Monster Bike 2025, Wadah Ceria dan Semangat Kemandirian Anak Kutim

17 views
0

Momen pembukaan Monster Bike 2025. Foto: Vian Prokutim

SANGATTA – Tawa riang anak-anak berpadu dengan sorak dukungan orang tua mewarnai halaman Masjid Al-Faruq, Bukit Pelangi, Sabtu (25/10/2025). Pagi itu, ratusan bocah dengan helm warna-warni memacu sepeda tanpa roda bantu dalam Monster Bike 2025. Sebuah ajang permainan edukatif yang menjadi ruang belajar tentang keseimbangan, keberanian, dan kemandirian sejak usia dini.

Kegiatan yang diinisiasi masyarakat bersama pemerintah daerah ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) H Mahyunadi, didampingi sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Suasana penuh semangat itu menggambarkan betapa kuatnya dukungan pemerintah terhadap pembinaan karakter generasi muda melalui kegiatan yang menggembirakan namun sarat makna.

Dalam sambutannya, Mahyunadi menegaskan bahwa kegiatan semacam ini bukan hanya ajang hiburan, melainkan wadah pembentukan mental juang dan keberanian anak-anak.

“Dari sepeda (mini) tanpa pedal ini, anak-anak belajar arti keberanian. Mereka belajar bahwa jatuh bukan akhir, tapi bagian dari proses belajar untuk bangkit lagi. Ini adalah nilai penting yang perlu kita tanamkan sejak dini,” ujar Mahyunadi dengan penuh kebanggaan.

Kegiatan Monster Bike 2025 juga menjadi refleksi dari semangat masyarakat Kutim untuk menanamkan budaya sehat dan aktif sejak usia dini.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kutim Basuki Isnawan, menyebut ajang ini sebagai bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lingkungan keagamaan dalam membangun kebiasaan hidup sehat dan berani mencoba.

“Olahraga bisa dimulai dari hal yang sederhana. Dari sini anak-anak belajar percaya diri, menjaga keseimbangan, dan berani mencoba. Inilah cikal bakal budaya olahraga yang ingin kita tumbuhkan di Kutim,” tutur Basuki.

Suasana di lokasi kegiatan terasa hangat dan menyentuh. Para orang tua tampak tersenyum bahagia melihat anak-anak mereka menaklukkan ketakutan dan berani berdiri kembali setiap kali terjatuh. Salah satu di antaranya, Siti Rahma, mengaku haru melihat putrinya bersepeda tanpa roda bantu untuk pertama kalinya.

“Awalnya saya khawatir dia takut jatuh, tapi ternyata dia semangat sekali. Melihatnya berani mencoba sendiri di depan banyak orang, saya merasa haru. Kegiatan seperti ini bukan sekadar mengejar prestasi, tapi benar-benar membangun rasa percaya diri anak-anak,” ungkapnya.

Monster Bike 2025 bukan hanya perayaan tawa dan keceriaan, tetapi juga sebuah pelajaran hidup yang sederhana namun dalam, bahwa keberanian tumbuh dari pengalaman kecil yang jujur, dari keseimbangan yang dilatih, dan dari dukungan hangat lingkungan sekitar. Kutim, melalui kegiatan seperti ini, tengah menanamkan benih kemandirian pada generasi yang kelak menjadi penerus masa depan daerahnya. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini