Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Efendi bersama Kadis Pertanian Kutim Sugiono dan Rini Susilowati wakili Kadis TPH Kaltim dan pejabat lainnya saat tanam padi di desa Bumi Rapak, kecamatan Kaubun. (Foto: Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim)
KAUBUN – Potensi lahan pertanian sawah di kecamatan Kaubun cukup luas. Kendati demikian tetap masih ada persoalan yang perlu dicarikan solusi dengan baik. Antara lain masih banyak stok beras sekitar 150 ton di kelompok tani di desa Bumi Rapak.
“Di Kaubun ini ada beberapa perusahaan tambang dan kelapa sawit. Saya minta perusahaan bisa membeli beras petani setempat, karena harganya juga murah dan kualitasnya cukup baik,” kata Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Efendi.
Pernyataan itu disampaikan para petani, penyuluh dan masyarakat di desa Bumi Raoak, Kecamatan Kaubun, usai melakukan tanam padi di lahan pertanian desa Bumi Rapak, Kamis (12/11/2020) pagi. Hadir pada acara itu antara lain, Kabid Produksi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kaltim Rini Susilowati, Kadis Pertanian Kutim Sugiono, Perwakilan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim Haryanto, Camat Kaubun Riyanto, Kades, para penyuluh dan petani setempat.
Dijelaskan, jika perusahaan bisa membeli beras petani di Kaubun ini, tentunya kerjasama antara masyarakat dan perusahaan lebih bisa sinergi. Jangan sampai justru perusahaan membeli beras dari luar Kutim.
Sedangkan Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kaltim yang diwakili Rini Susilowati, Kabid Produksi Pangan, mengatakan, di Kutim sudah lebihi target 111 persen untuk tanam pangan.
“Jaga lahan dan jaga petani. Sehingga akan mudah dalam pengajuan bantuan apabila administrasinya lengkap,” kata Rini.
Kepala BPTP Kaltim diwakili Hadiyanto mengatakan, ke depan Kementerian Pertanian memiliki program untuk menciptakan petani milenial, yakni usia antara 19 sampai 39 tahun. Yang ada sekarang, petani berusia diatas 50 tahun,” kata Haryanto.
Kadis Pertanian Kutim Sugiono mengaku gembira karena dengan adanya petani ini, masyarakat tidak bakal kelaparan. Dijelaskan, petani di sini saat panen sudah menggunakan teknologi, sehingga bisa mengurangi biaya produksi, jika dibandingkan dilakukan secara manual.
Luas lahan pertanian di Kutim sekitar 2000 hektare lebih. Namun potensinya masih cukup besar, mencapai puluhan ribu hekatare untuk lahan yang dialiri irigasi.
Camat Kaubun Riyanto merasa sedih karena hasil produksi tidak bisa terjual dengan baik. Diharapkan dengan adanya kunjungan kerja Pjs Bupati ini bisa memberikan solusi yang terbaik.
“Kami hanya ingin meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan petani di Kaubun ini. Dengan menanam ini, diharapkan bisa lebih sejahtera lagi ke depan dan masyarakat tetap sehat,” kata Riyanto. (hms7/hms2)