Wakil Bupati Kutim Mahyunadi memimpin jalannya upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI. Foto: Nami/Pro Kutim
SANGATTA – Minggu (17/8/2025) sore Kota Sangatta diguyur hujan deras, namun semangat peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) tidak luntur. Upacara penurunan Bendera Merah Putih tetap berlangsung khidmat di Lapangan Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim), dengan tanah lapangan yang becek dan tergenang air tidak menyurutkan semangat para peserta. Upacara dimulai tepat pukul 17.00 Wita dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi.
Prosesi penurunan Sang Merah Putih berjalan lancar dan penuh khidmat, menandai penutupan rangkaian peringatan hari bersejarah bangsa Indonesia di Kutim. Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suparman, yang menjabat sebagai Kabaglog Polres Kutim, bertindak sebagai Perwira Upacara. Pria kelahiran Yogyakarta pada 25 Juli 1968 dan lulusan Pendidikan Ali Golongan Perwira tahun 2014 ini, tampak gagah dalam balutan seragam kebesarannya.

Komandan Upacara dipercayakan kepada AKP Muhammad Fahreza, seorang lulusan Akademi Kepolisian tahun 2023. Di usia muda yang baru 24 tahun, Fahreza yang lahir di Polewali, Sulawesi Barat pada 4 Juli 2001 ini telah menjabat sebagai Kanit Jatanras Satreskrim Polres Kutim.

Dengan langkah tegap dan suara lantang, ia memimpin jalannya upacara hingga bendera merah putih berhasil diturunkan dengan sempurna. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman beserta istri yang juga Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, turut hadir dalam upacara tersebut. Kehadiran mereka menambah semangat para peserta upacara. Selain itu, hadir pula Ketua DPRD Kutim bersama jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, serta ratusan peserta upacara dari berbagai elemen dan masyarakat Kutim yang turut menyaksikan.

Pasukan Paskibraka menjadi sorotan utama dalam upacara ini. Meski lapangan basah dan berlumpur, mereka tetap menunjukkan sikap gagah berani. Seragam putih mereka terkena cipratan air, namun semangat mereka tidak padam. Para pengibar bendera tetap tegap melangkah, menjalankan tugas sakral menurunkan Sang Merah Putih. Mereka adalah putra-putri terbaik Kutim yang telah terpilih melalui proses seleksi ketat, serta mendapat dukungan penuh dari unsur TNI, Polri, Kodim 0909, dan Lanal Sangatta.

Upacara penurunan bendera tahun ini menjadi pengingat bahwa peringatan HUT RI bukan hanya sekadar seremoni tahunan. Lebih dari itu, ini adalah momentum untuk bersatu, berdaulat, dan mewujudkan rakyat sejahtera menuju Indonesia Maju. (kopi8/kopi13/kopi3)