Bupati Kutim saat menyapa siswa siswi SDN 002 Sandaran (Fuji Pro Kutim)
SANDARAN- Salah satu tujuan Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah ke Kecamatan Sandaran adalah melihat kondisi lapangan terkait perkembangan daerah ini. Di daerah terluar pesisir Kutim tersebut, Ardiansyah didampingi istri Ny Hj Siti Robiah menyempatkan diri meninjau keadaan terkini SDN 002 Sandaran di daerah Marukangan.
Sekolah yang sudah berdiri sejak 1977 hasil swadaya masyarakat dan kemudian dijadikan sekolah negeri ini memang nampak butuh sentuhan program pembangunan. Dengan perencanaan yang koprehensif. Bangunan sekolah yang terbuat dari kayu nampak tua dan lapuk dimakan zaman. Hanya memiliki beberapa ruang kelas untuk menampung lebih dari 300 siswa dari kelas 1 sampai 6. Bahkan rumah dinas guru pun ikut dijadikan ruang belajar mengajar. Saat ini operasional sekolah berakreditasi A yang dipimpin Jamaluddin ini dibantu oleh beberapa guru PNS dan honorer. Dengan sistem mengajar dibagi pagi dan siang.
Melihat kenyataan tersebut, Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman mengaku bakal segera menindak lanjuti untuk menyelesaikan kendala dimaksud. Setelah menerima usulan tertulis tentang apa saja program pembangunan yang dibutuhkan oleh pihak sekolah, dalam waktu dekat ia akan berkoordinasi intensif dengan jajaran Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum dan Bappeda Kutim untuk membahas program peningkatan fasilitas dan kualitas sekolah tersebut.

“Saya berharap mudah-mudahan tahun depan sudah bisa dianggarkan (program pembangunan SDN 002 Sandaran). Nanti saya akan minta PU, Dinas Pendidikan dan Bappeda untuk segera menyusun rencana pembangunannya. Paling tidak tahun ini sudah ada progres perencanaannya dulu,” tegas Ardiansyah disela-sela kunjungan kerjanya di Kecamatan Sandaran, Senin (13/6/2022).
Ardiansyah bersyukur, mengenai lahan yang akan digunakan sudah ada masyarakat menghibahkan. Tentunya sudah bersertifikat sebagai legalitas lahan itu. Sebab menurutnya sertifikat lahan saat ini menjadi tolok ukur untuk Pemerintah Kabupaten Kutim bisa membangun. Menghindari masalah gugatan di kemudian hari.

“Lahannya yang jelas sudah ada, hibah dari masyarakat setempat. Semoga program pembangunannya segera bisa ditindak lanjuti,” harap Bupati yang saat itu turut didampingi Camat Sandaran Tri Sukadar.
Saat peninjauan, Ardiansyah sempat melihat-lihat sisi dalam ruang kelas yang atapnya terlihat ada beberapa bocor. Lantai yang lapuk sudah banyak berganti dengan kayu baru jenis ulin. Kepala sekolah, segenap pengajar dan siswa di sekolah tersebut berharap tempat mereka melakukan transfer ilmu dari hari ke hari menjadi gedung sekolah yang representatif. Tentunya mampu menampung para siswa yang memang jumlahnya sangat banyak di daerah tersebut. (kopi3)