Suasana jalannya sosialisasi oleh Badan Kesbangpol Kutim. Foto: Yuni/Pro Kutim
SANGATTA – Dalam upaya meningkatkan pembinaan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kutai Timur (Kutim), Pemkab Kutim melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutim menggelar sosialisasi terkait peraturan pendaftaran, implementasi, dan aplikasi Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan (SIORMAS). Acara ini dilaksanakan di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, pada Selasa (30/72024). Sebanyak 200 ormas yang tersebar di wilayah Kutim turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang juga dihadiri oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kepala Badan Kesbangpol Kutim Tejo Yuwono mewalili Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan tertib administrasi dan memperkuat fungsi ormas.
“Pemerintah telah mengembangkan SIORMAS, sebuah aplikasi yang mempermudah proses pendaftaran, monitoring, dan evaluasi kegiatan ormas secara efektif dan efisien,” ujarnya.
Tejo Yuwono juga menambahkan bahwa keberadaan SIORMAS sangat penting mengingat banyaknya ormas di Kutim yang perlu mendapatkan pembinaan secara berkala.
“Diharapkan semua ormas dapat memahami penggunaan aplikasi ini. Hal ini menjadi dasar dalam pemberian hibah dan bantuan, sehingga regulasi dapat berjalan dengan aman. Tugas Pemerintah Kutim adalah membina dan memfasilitasi kegiatan agar ormas dapat berkembang dengan baik,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, Tejo Yuwono menyerahkan piagam penghargaan kepada Yodie Indrawan, salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. Dia berharap, dengan sinergi antara ormas dan Badan Kesbangpol, ormas di Kutim dapat menjadi mandiri, profesional, dan taat peraturan.
“Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya penguatan kelembagaan,” tutupnya.
Acara sosialisasi ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Mereka antusias mengikuti setiap sesi yang dipandu oleh para narasumber berpengalaman.
“Dengan adanya SIORMAS, kami merasa lebih terbantu dalam mengelola administrasi dan pelaporan kegiatan ormas,” ungkap salah satu peserta.
Namun, di balik antusiasme tersebut, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Beberapa ormas mengakui bahwa mereka masih kesulitan dalam mengakses teknologi informasi yang memadai.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan pelatihan lebih lanjut dan dukungan infrastruktur teknologi agar aplikasi ini dapat diimplementasikan secara optimal,” ujar peserta lainnya.
Sosialisasi SIORMAS ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mendorong ormas agar lebih tertib administrasi dan profesional. Dengan sistem yang terintegrasi, diharapkan seluruh aktivitas ormas dapat terdokumentasi dengan baik, sehingga memudahkan monitoring dan evaluasi oleh pihak berwenang.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Yodie Indrawan dalam paparannya menegaskan pentingnya penggunaan SIORMAS sebagai alat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas ormas.
“Kami mendukung penuh implementasi SIORMAS di seluruh daerah. Semoga Kutim dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola ormas dengan baik,” tuturnya.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan ormas di Kutim dapat menjadi lebih mandiri, profesional, dan mampu bersaing dalam menciptakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Ke depan, sinergi antara pemerintah dan ormas akan terus ditingkatkan demi terciptanya tata kelola organisasi yang baik dan berkelanjutan. (kopi9/kopi13/kopi3)
