Beranda Kutai Timur DLH Kutim Mantapkan Penyusunan RIP KEHATI Lewat FGD Tahap II

DLH Kutim Mantapkan Penyusunan RIP KEHATI Lewat FGD Tahap II

95 views
0

Pembukaan FGD Tahap II Penyusunan RIP KEHATI gelaran DLH Kutim. Foto: Irfan/Pro Kutim

SANGATTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Timur (Kutim) bekerja sama dengan Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PSLH-SDA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda menggelar Focus Group Discussion (FGD) Tahap II Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (RIP KEHATI) Kabupaten Kutim. Acara ini berlangsung di Pelangi Room Hotel Royal Victoria, Jumat (29/8/2025), dengan tujuan merumuskan pengelolaan keanekaragaman hayati yang terpadu dan berkelanjutan.

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setkab Kutim, Noviari Noor. Dalam sambutannya, Noviari Noor mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, menegaskan komitmen pemerintah kabupaten dalam konservasi keanekaragaman hayati sesuai dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup. Ia juga menekankan pentingnya FGD ini untuk mendapatkan masukan dalam penyempurnaan draf RIP KEHATI.

“RIP KEHATI ini diharapkan menjadi instrumen penting pengelolaan keanekaragaman hayati secara terpadu, serta menjadi pedoman bagi sektor swasta dan perusahaan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati sesuai Instruksi Presiden,” paparnya.

Selanjutnya, penyusunan RIP KEHATI dilakukan secara sistematis, mulai dari pengumpulan data, analisis, perumusan visi misi, rencana aksi, hingga integrasi dengan RPJMD.

Berikutnya, dengan adanya RIP KEHATI, Kutim dapat menangkap peluang dan memiliki dasar penyusunan yang menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

“Rencana induk ini menjadi bagian penting dalam mengintegrasikan dokumen perencanaan lainnya sesuai amanah undang-undang. Kita cermati apa yang kurang, kita sempurnakan,” tegas Noviari Noor.

Noviari Noor mencontohkan, keberadaan buaya badas di Long Mesangat yang langka menjadi perhatian dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Selain itu, Taman Nasional Kutai (TNK) juga memiliki tanaman langka yang patut dilestarikan.

FGD ini menjadi bagian dari tahapan penyusunan dan penyempurnaan rencana induk, sehingga didapatkan dokumen acuan yang komprehensif.

“Kutim menjadi salah satu daerah yang wajib memiliki dokumen ini, yang menyatukan pembangunan berkelanjutan. Semua sektor menyentuh ini, mulai dari infrastruktur, sosial, hingga masyarakat, pasti akan bersentuhan dengan keanekaragaman hayati,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia FGD yang juga Kepala DLH Kutim, Aji Widhaya Effendi, melaporkan bahwa RIP KEHATI disusun sebagai dokumen kerangka penyusunan 5 tahun yang akan menjadi dasar pengelolaan terpadu keanekaragaman hayati dengan melibatkan berbagai stakeholder.

“Pemerintah daerah wajib menyusun rencana induk yang memberikan gambaran dan arahan dalam pengelolaan sumber hayati di Kutim, sehingga teknisnya berjalan terstruktur, terarah, dan efisien,” ujarnya.

Kemudian ditambahkan Aji, tujuan dari pengelolaan RIP KEHATI adalah untuk mencapai pengelolaan sumber daya hayati yang berkelanjutan.

Untuk diketahui, kegiatan penyusunan RIP KEHATI ini merupakan swadaya DLH Kutim yang bekerja sama dengan LP2M Unmul, dengan target waktu penyelesaian selama 4 bulan.

“Output dari kegiatan ini adalah dokumen RPI KEHATI yang berisi database dan master plan pengelolaan keanekaragaman hayati di Kutim,” urai Aji.

Sebagai penutup, FGD ini diikuti oleh 55 peserta dari unsur pemerintah, akademisi, pemerintah kecamatan, hingga pelaku pembangunan.

“Kami membutuhkan masukan dari hasil FGD agar dokumen induk ini dapat tersusun dengan baik,” pungkas Aji.(kopi13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini