Plt. Asisten Pemkesra Kutim Trisno foto bersama Durry Hanan, Taruni lulusan terbaik dari Sangatta Utara. Foto: ist
YOGYAKARTA – Sabtu, 30 Agustus 2025, Aula Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta menjadi saksi lahirnya generasi baru ahli pertanahan. Sebanyak 13 taruna asal Kutai Timur (Kutim) resmi diwisuda dalam program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadasteral. Upacara pengukuhan itu dihadiri langsung oleh Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, civitas akademika STPN, serta Plt. Asisten Pemkesra Kutim yang mewakili Bupati.
Dari belasan wajah bahagia itu, satu nama menorehkan catatan istimewa, Durry Hanan, taruni asal Kecamatan Sangatta Utara. Ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik jalur kerja sama program D1 Pengukuran dan Pemetaan Kadasteral. Prestasi ini bukan hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan investasi pendidikan jangka panjang yang telah dilakukan Pemkab Kutim.

Program tugas belajar Pemkab Kutim dengan STPN Yogyakarta sejatinya berakar sejak 2013. Saat itu, Ardiansyah Sulaiman, kini menjabat Bupati Kutim, masih duduk sebagai Wakil Bupati mendampingi Bupati Isran Noor. Bersama Rizali Hadi, yang kala itu menjabat Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kabupaten, lahirlah gagasan untuk menyiapkan tenaga profesional pertanahan dari putra-putri daerah. Gagasan itu mulai diwujudkan pada 2015, dan hingga kini telah melahirkan tiga angkatan lulusan.
Bagi Kutim, lulusan STPN memegang peran strategis. Kabupaten dengan wilayah luas dan kompleksitas persoalan agraria membutuhkan tenaga pemetaan dan pengukuran kadasteral yang andal. Harapannya, mereka mampu menjadi daya dukung program prioritas daerah, mulai dari 1 KK 1 Sertifikat, Desa Presisi, hingga enklave kawasan hutan.
Wisuda ketiga ini bukan hanya menandai capaian akademik, melainkan juga mengukuhkan komitmen Pemkab Kutim dalam membangun sumber daya manusia yang mumpuni.

“Diharapkan lulusan STPN nantinya dapat mengabdi dan berkontribusi positif terhadap upaya pemerintah daerah dalam menata administrasi pertanahan, dan menjadi daya dukung suksesi 50 program Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur,” ujar Plt Asisten Pemkesra Seskab Kutim Trisno.
Kini, dengan hadirnya Durry Hanan dan rekan-rekannya, Kutim tak hanya memiliki lulusan, tetapi juga aset pengetahuan yang siap kembali untuk mengabdi. Dari gagasan satu dekade lalu, program kerja sama ini telah nyata melahirkan generasi baru yang akan menata peta masa depan tanah kelahiran mereka. (kopi3)
































