Beranda Kutai Timur Pemkab Kutim Siapkan Pemindahan TPA Batota dan Penilaian Adipura

Pemkab Kutim Siapkan Pemindahan TPA Batota dan Penilaian Adipura

32 views
0

Asisten Ekobang Noviari Noor didampingi Kepala DLH Kutim Aji Wijaya Effendi saat diwawancarai awak media. Foto : Dewi/Pro Kutim

SANGATTA – Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang)Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutai Timur (Kutim), Noviari Noor, menjelaskan rencana pemerintah daerah terkait pemindahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batota di Sangatta. Hal tersebut disampaikannya usai membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pendahuluan Studi Kelayakan Teknis, Ekonomi, dan Lingkungan Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Pelangi Room Hotel Royal Victoria, Rabu (12/11/2025).

“TPA yang sekarang masih kita fungsikan sementara, tapi akan ditingkatkan sistemnya menjadi controlled landfill. Sedangkan TPA yang baru nanti akan menggunakan sistem sanitary landfill agar lebih ramah lingkungan,” jelasnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kutim sangat mendukung pembangunan TPA baru karena volume sampah di Sangatta terus meningkat, bahkan telah mencapai sekitar 220 ton per hari. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan serta berdampak pada kesehatan masyarakat.

“Dengan sistem baru ini, hanya sekitar 30 persen residu yang dibuang ke TPA. Sisanya akan diolah di TPST, yang nantinya juga bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. TPST modern juga akan dibangun di beberapa kecamatan lain seperti Bengalon, Muara Wahau, dan Muara Bengkal,” terang Noviari.

Selain membahas rencana pemindahan TPA, Noviari juga menyinggung penilaian Adipura yang saat ini tengah berlangsung. Ia menyebut, pengelolaan sampah menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian tersebut. Karena itu, Pemkab Kutim terus berupaya memperbaiki sistem persampahan agar dapat mendukung target penghargaan lingkungan itu.

“Penilaian Adipura saat ini sedang berlangsung untuk kedua kalinya. Indikator terpenting adalah pengelolaan sampah. Jadi kita benahi dulu dari sisi sistemnya agar bisa memenuhi standar penilaian,” tegasnya.

Lebih lanjut, Noviari menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pihak swasta.

“Semua stakeholder harus terlibat, termasuk masyarakat sebagai penghasil sampah. Kami juga terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mulai memilah sampah dari rumah,” ujarnya.

Ia berharap, dengan sistem pengelolaan yang lebih baik, terencana, dan terintegrasi, Kutim dapat mengatasi persoalan sampah secara menyeluruh sekaligus memperkuat peluang meraih penghargaan Adipura.

“Mudah-mudahan dengan sistem baru ini, kita bisa mengelola 220 ton sampah per hari dengan baik. Ke depan, saat volume meningkat, Kutim sudah siap dengan sistem pengelolaan yang modern dan berkelanjutan,” tutupnya.(kopi14/kopi13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini