Sri Lasri Yohana Situmeang saat menerima penghargaan di HGN Kutim. Foto: Bagus/Pro Kutim
SANGATTA – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-80 di Lapangan Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim) pada Selasa (25/112025) pagi, tidak hanya menjadi momentum penegasan komitmen Pemda dalam peningkatan kesejahteraan guru, tetapi juga ajang penghormatan bagi pahlawan tanpa tanda jasa dengan dedikasi luar biasa.
Dalam rangkaian upacara yang dipimpin langsung oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, penghargaan Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Kutim turut diserahkan. Sorotan utama tertuju pada sosok Sri Lasri Yohana Situmeang, guru dari TK Anugrah Abadi I Bengalon yang berhasil meraih dua predikat bergengsi yakni Guru Berdedikasi dan Juara Kategori GTK Dedikasi Jenjang PAUD/Dikdas Tingkat Nasional Tahun 2024 dan dinobatkan sebagai Terfavorit Jambore GTK Hebat dari Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud RI.
Keberhasilan Yohana, sapaan akrabnya, bukanlah tanpa perjuangan. Penghargaan ini diraih berkat dokumentasi kegiatan yang ia lakukan sebagai wujud dedikasi tinggi dalam mengajar di PAUD. Dokumentasi tersebut mengungkap kerasnya tantangan yang harus ia hadapi setiap hari demi mencerdaskan anak bangsa di wilayah pelosok.

“Penghargaan ini saya dapatkan karena saya mendokumentasikan setiap kegiatan yang saya lakukan, yang merupakan dedikasi saya dalam mengajar di PAUD,” ujar Yohana usai menerima penghargaan.
Yohana menceritakan, rutinitas mengajarnya menuntutnya untuk menempuh perjalanan yang ekstrem. Ia harus melewati jalan kebun sawit berkilometer dengan kondisi yang sangat menantang.
“Saat musim hujan, jalanan berubah menjadi lumpur yang tebal, dan ketika musim kemarau, kami harus menghadapi debu yang tebal. Bahkan, dalam perjalanan saya kadang mengalami musibah berupa terpeleset atau jatuh dari motor karena medan menuju sekolah yang berat,” ungkap Yohana dengan mata berkaca-kaca.

Meskipun menghadapi kesulitan, Yohana merasa jerih payahnya dihargai setinggi-tingginya. Ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Kutim.
“Saya berterima kasih banyak atas penghargaan yang diberikan ini. Ini mengartikan bahwa Pemerintah Daerah begitu menghargai jasa para guru yang ada di Kutim,” tegasnya.
Tak lupa, ia juga menyampaikan pesan haru kepada para muridnya, yang menjadi sumber semangatnya.
“Terima kasih banyak kepada anak-anak murid saya. Kalian adalah alasan saya terus berjuang untuk datang mengajar, bahkan melalui jalanan yang sulit,” tutupnya.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam amanatnya sebelumnya telah menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan nyata agar kualitas pendidikan semakin baik, termasuk melalui program beasiswa, peningkatan insentif, dan pengurangan beban administrasi.
Kisah Sri Lasri Yohana Situmeang menjadi inspirasi nyata bahwa dedikasi seorang guru tidak mengenal batas, dan Pemkab Kutim akan terus berdiri di belakang para pendidik yang berjuang untuk masa depan generasi bangsa.(kopi5/kopi13/kopi3)


































