Momen penyerahan kepada pemenang Lomba Got Talent di HDI. Foto: Dewi/Pro Kutim
SANGATTA – Suasana haru, bangga, dan penuh tepuk tangan memenuhi Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim pada Rabu (3/12/2025) saat puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 digelar dengan meriah. Puncak acara yang dipadati ratusan peserta, pendamping, serta para tamu undangan itu menjadi momentum istimewa ketika Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Got Talent yang menjadi salah satu rangkaian utama peringatan tahun ini.
Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menekankan bahwa peringatan HDI bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat kuat bahwa kesetaraan, inklusi, dan penghormatan terhadap keberagaman kemampuan harus terus dijaga.
“Anak-anak kita hari ini menunjukkan bahwa talenta tidak pernah mengenal batas. Mereka bukan hanya tampil, tetapi menginspirasi. Pemerintah Kabupaten Kutim berkomitmen memperluas ruang inklusi, terutama bagi penyandang disabilitas,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Lomba Got Talent yang digelar itu menampilkan berbagai bakat luar biasa, mulai dari menyanyi, menari, membaca puisi, menggambar, mewarnai, fashion show, hingga seni musik dan bela diri. Para peserta, yang berasal dari berbagai SLB, SD, dan sekolah inklusi, tampil penuh percaya diri di atas panggung, seolah membuktikan bahwa keberanian adalah panggung terbaik seorang juara.
Setelah melalui proses penilaian ketat oleh dewan juri, pengumuman pemenang menjadi momen yang paling ditunggu. Satu per satu nama disebut, disambut sorak sorai keluarga, guru, dan rekan-rekan peserta.
Juara Harapan 3 diraih oleh MAhsan Mubarak dari SDN 012 Bengalon, yang tampil memukau dengan penampilan silat seni bela diri ketangkasan. Penampilannya dinilai mampu menyampaikan pesan emosional yang menggugah.
Juara Harapan 2 diberikan kepada Ahmad Alfath dari SLB Negeri Kutim yang menampilkan fashion show.
Sementara itu, Juara Harapan 1 jatuh kepada trio berbakat yaitu Yoshe Alesia Putri, M Maulana Malik Ibrahim, dan Isnawati, ketiganya dari SLB Negeri Kutim. Kolaborasi mereka dalam seni tari tradisional dinilai unik dan harmonis.
Masuk ke tiga besar, Juara 3 diraih oleh Carissa Nauren Aditya dari SD YPPSB 1. Carissa memukau penonton dengan kemampuan vokalnya yang matang dan teknik bernyanyi yang stabil.
Posisi Juara 2 diberikan kepada Refhasya Ayasofia Ardina Putri dari SD YPPSB 3, yang tampil memadukan musik dan gerak tubuh dengan ekspresi panggung yang kuat dalam pertunjukan Fashion show.
Sementara predikat Juara Satu sekaligus penghargaan tertinggi Lomba Got Talent HDI Kutim 2025 berhasil diraih oleh Prisila Karen Sitinjak dari SLB Negeri Kutim. Prisila tampil luar biasa membawakan tarian daerah, dengan gerakan yang gemulai dan kemampuan eksplorasi emosi yang membuat juri tertegun. Penampilannya disebut sebagai “puncak kualitas seni dan keberanian”.
Setelah semua pemenang diumumkan, Bupati Ardiansyah menyerahkan piala, piagam, dan hadiah secara langsung kepada para juara. Para orang tua dan guru tampak bangga, beberapa bahkan tak kuasa menahan air mata haru melihat anak-anak mereka berdiri gagah di panggung kemenangan.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan persembahan penampilan kolaboratif dari seluruh peserta. HDI Kutim 2025 tidak hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga pesan kuat bahwa inklusi bukan hanya slogan, melainkan wujud nyata ketika setiap talenta diberi ruang untuk bersinar. (kopi15/kopi13/kopi3)
