Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat mendampingi petani menggunakan alat pertanian modern. Foto: Dewi/Pro Kutim
KAUBUN – Desa Cipta Graha di Kecamatan Kaubun menjadi pusat perhatian pada Selasa (23/9/2025) dengan digelarnya acara Panen Raya Musim Tanam II dan Gerakan Tanam Perdana Musim Tanam III. Acara ini menjadi bukti nyata keberhasilan petani setempat dalam mengelola lahan pertanian padi.
Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, memimpin langsung kegiatan ini, didampingi oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Turut hadir Dandim 0909/KTM Letkol Arh Ragil Setyo, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro, Wakapolres Kutim Kompol Ahmad Abdullah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutim Ery Mulyadi, Anggota DPRD Kutim Ardiansyah, serta Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kutim (DTPHP) Dyah Ratna Ningrum, yang juga bertindak sebagai penyelenggara acara bersama Gapoktan Cipta Graha.

Acara panen padi kali ini terasa istimewa dengan penggunaan alat panen modern bantuan dari Bank Indonesia (BI). Bupati Ardiansyah bersama Forkopimda turut serta dalam momen panen menggunakan teknologi canggih ini. Hasilnya sangat memuaskan, di mana 1 hektare lahan sawah dapat dipanen hanya dalam waktu sekitar 4 jam. Lebih efisien lagi, padi yang dipanen langsung masuk ke dalam karung penampungan yang terpasang pada mesin, mempercepat proses distribusi hasil panen.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani Desa Cipta Graha atas kerja keras mereka dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Beliau berharap, dengan adanya teknologi pertanian modern, produktivitas dapat meningkat dan generasi muda semakin tertarik untuk terjun ke bidang pertanian.
“Kita ingin pertanian Kutim semakin maju, petani semakin sejahtera, dan masyarakat bisa merasakan manfaat dari kemandirian pangan,” ujar Bupati Ardiansyah dengan penuh semangat.

Selain panen raya, acara ini juga diramaikan dengan gerakan tanam perdana musim tanam III di lahan persawahan Gapoktan Cipta Graha. Sama seperti panen, proses penanaman juga menggunakan alat tanam modern, yang memungkinkan penanaman padi di 1 hektare sawah hanya dalam waktu 4 jam. Efisiensi waktu ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan para petani.

Kegiatan ini menjadi simbol kesinambungan usaha tani, dari panen ke proses tanam berikutnya, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas produksi beras di Kutim. Dengan adanya teknologi modern dan semangat para petani, diharapkan Kutim dapat terus menjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan.(kopi15/kopi13/kopi3)