Pemkab Kutim melalui MSH-CSR gelar Rakor dengan Kehutanan dan BUMN terkait penanganan Covid-19 di Kutim (Wak Hedir Pro Kutim)
SANGATTA– Setelah melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan perusahaan tambang dan perkebunan terkait pencegahan dan pemulihan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Kutai Timur beberapa waktu lalu, Forum Multi Stakeholder Corporate Social Responsibity (MSH CSR) Kabupaten Kutim kembali menggelar konferensi video dengan tujuh perusahaan bidang Kehutanan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seperti sebelumhya, pertemuan melalui layar video ini dipimpin Ketua CSR Wakil Bupati H Kasmidi Bulang.
Namun Bupati Kutim H Ismunandar yang juga merangkap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga ikut hadir. termasuk Sekretaris Kabupaten H Irawansyah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), pimpinan Organisasi Perangkat Dearah (OPD) dilingkup Pemkab Kutim, di Kantor Diskominfo, Perstik Kutim.
Dalam kesempatan ini, pihak perusahaan melaporkan kegiatan CSR dalam penanganan COVID-19 di wilayah operasi masing-masing. Baik kegiatan internal maupun eksternal dengan berkoordinasi dengan tim gugus di kecamatan.
Seperti rapat koordinasi dengan perusahaan tambang dan perkebunan sebelumnya, Bupati maupun Wabup meminta agar perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan COVID-19. Dengan memperhatikan karyawan masing-masing, mengecek kesehatan karyawan, tidak pulang kampung pada saat cuti. Apabila ada karyawan yang dari luar harus isolasi selama 14 hari, memberikan APD kepada karyawannya, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan 2 minggu sebelum hari raya Idul Fitri serta tidak melakukan pemecatan terhadap karyawan.
Disamping itu, membantu tim medis baik yang ada di Kecamatan maupun Kabupaten sebagai garda terdepan. Seperti alat pelindung diri (APD) serta meminta agar ada bantuan rapid test. Juga membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, seperti membantu memberikan sembako.
“Kita minta perusahaan bisa membantu APD ini. Sebab dibutuhkan 150 APD setiap hari. Yang diisolasi di RSUD sudah sekitar 40 orang, jadi diharapkan bantuan dari perusahaan yang ada di Kutim. Agar para medis kita bisa tetap aman,” pinta Ismunandar.
Dalam kesempatan Ismu juga berterima kasih kepada perusahaan yang melarang keluar-masuk karyawannya untuk memutus rantai COVID-19. Diakhir rapat, orang nomor satu di Kutim itu meminta agar perusahaan memanfaatkan lahannya yang kosong untuk menanam tanaman pangan. Seperti kedelai singkong dan lainnya. Mengingat daerah jawa dan sudah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dengan demikian, maka bahan-bahan pokok juga akan dibatasi pengirimannya ke daerah.
“Hal ini juga akan disampaikan seluruh masyarakat dan ASN untuk menanam bersama-sama,” pungkasnya. (hms15)