Momen Lima Sekolah di Kutim Sabet Adiwiyata Nasional 2024. Foto: istimewa
JAKARTA – Tahun ini, prestasi membanggakan datang dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Lima sekolah di daerah tersebut sukses menyabet penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional 2024, sekaligus menambah daftar sekolah berprestasi di Indonesia yang berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan. Kelima sekolah yang berhasil meraih penghargaan tersebut adalah SDN 002 Sangatta Selatan, SDN 006 Karangan, SMP Eka Tjipta Jak Luay 1, SMPN 1 Kaubun, dan SMPN 3 Sangatta Utara.
Penghargaan bergengsi ini diserahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang memandang program Adiwiyata sebagai salah satu upaya nyata untuk menanamkan kesadaran lingkungan di lingkungan pendidikan.
Acara penyerahan penghargaan dilaksanakan pada 1-2 Oktober 2024 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan didampingi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memimpin jalannya acara yang juga disertai dengan berbagai sesi talkshow, pameran, dan coaching clinic mengenai pengelolaan lingkungan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pemberian penghargaan, tetapi juga tempat bertemunya ide dan inovasi terkait penerapan konsep ramah lingkungan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.
Program Adiwiyata yang dimulai dengan tema “Peduli Lingkungan, Berbudaya Hijau” ini telah menjadi salah satu tonggak penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Melalui integrasi materi lingkungan ke dalam kurikulum, program ini terus berupaya menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan kepada generasi muda. Pada tahun ini, program tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dengan memberikan penghargaan kepada 512 sekolah sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional, berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1233 Tahun 2024. Selain itu, 208 sekolah lainnya meraih gelar Sekolah Adiwiyata Mandiri melalui Keputusan Menteri Nomor 1232 Tahun 2024.
Tidak hanya dari segi prestasi, penghargaan Adiwiyata juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam mencetak generasi yang mampu menghadapi tantangan lingkungan global, termasuk perubahan iklim.
Dalam pidato singkatnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan, penghargaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari langkah besar kita bersama untuk menyelamatkan bumi, dimulai dari dunia pendidikan.
Pada hari kedua acara, dilakukan penyerahan penghargaan yang disambut antusias oleh para peserta. Para penerima penghargaan berbagi pengalaman tentang berbagai praktik baik yang telah mereka lakukan di sekolah, mulai dari program daur ulang hingga penggunaan energi terbarukan.
Keberhasilan lima sekolah di Kutim ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berperan penting dalam membentuk perilaku generasi muda yang lebih peduli lingkungan. Penghargaan ini diharapkan dapat memacu sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dan menunjukkan kepedulian mereka terhadap kelestarian alam.
Kepala Bidang Penaatan dan Pengembangan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kutim Nurrahmi Asmalia, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras yang berkelanjutan dari para guru, siswa, dan masyarakat sekolah dalam menjaga serta mempromosikan budaya lingkungan yang berkelanjutan.
Adiwiyata merupakan penghargaan khusus yang diberikan kepada sekolah yang tidak hanya menerapkan prinsip-prinsip lingkungan dalam kurikulum. Penghargaan ini memotivasi sekolah-sekolah untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang hijau dan berkelanjutan.
“Diharapkan sekolah Adiwiyata Nasional dapat ditingkatkan menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri untuk 2 tahun ke depan,” kata Nurrahmi.
Pemerintah, melalui KLHK dan Kemendikbudristek, berharap agar momentum ini dapat memperkuat kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan belajar yang bersih, hijau berkelanjutan. Sekolah Adiwiyata diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan seluruh civitas akademika. (kopi3)
