Bupati Ardiansyah Sulaiman saat membuka RBE 2021. (Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim)
SANGATTA – Rembuk Budaya Etam (RBE) di kabupaten Kutai Timur (Kutim) harus menjadi ruang yang terbuka bagi seluruh stakeholder. Untuk berekspresi dan berkolaborasi mengawal satu misi untuk kemajuan kebudayaan di daerah. Hal ini disampaikan Bupati Kutik H Ardiansyah Sulaiman, saat membuka RBE Tahun 2021, garapan Dinas Kebudayaan Kutim, Senin (8/11/2021)
“Meski dimasa pandemi COVID-19, kegiatan semacam ini hendaknya menjadi tonggak sejarah, guna memajukan kebudayaan di Kutai Timur ke depan,” ucap Ardiansyah Sulaiman dari ruang kerjanya.
Ekspresi seni dan budaya Kutim dan Indonesia umumnya, jangan sampai tergeser dengan budaya-budaya asing. Apalagi budaya luar belum tentu cocok dengan jati diri bangsa. Ardiansyah meminta masyarakat memastikan kebudayaan Kutim menjadi sumber kekuatan, sumber persatuan, sumber energi daerah dalam memenangkan persaingan global.

Sementara itu Sekertaris Dinas Kebudayaan Rodiansyah mengatakan kegiatan ini merupakan inovasi dari program aksi perubahan Kepala Sub Bagian Perencanaan Program Dinas Kebudayaan Padliansyah. Menghadirkan Hamdhani, budayawan Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai narasumber.
RBE merupakan wadah bagi para pemerhati kebudayaan lokal untuk bisa memberikan ide pemikiran, serta gagasan yang membangun.
“Sehingga kebudayaan yang ada di kutai Timur terus tumbuh dan berkembang,” jelasnya. (hms8/hms3)