Para peserta mengikuti pemaparan pemateri Oscar Matuloh dilanjutkan dengan hunting foto di Desa Rindang Benua.Foto: Rosma/Yuni Pro Kutim
SANGATTA – Mengembangkan keterampilan dalam mengambil gambar yang bermakna kuat, Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim menggelar program pelatihan workshop essay photography dengan mendatangkan pewarta foto senior Empu Ageng Oscar Matuloh di Meeting Room Hotel Lumbu selama dua hari mulai Selasa (29/11/2022) hingga Rabu (30/11/2022).
Kegiatan ini diikuti 35 orang peserta terdiri dari guru, siswa, pelaku ekonomi kreatif dan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, kegiatan langsung dibuka dengan sambutan dari Kasi Informasi Pariwisata Dispar Kutim Demmy Aditya Herwanto. Ia menegaskan sedianya kegiatan dibuka oleh Wabup Kutim Kasmidi Bulang, namun tengah berhalangan hadir karena harus memantau kontingen Kutim yang berlaga di Porprov VII Kaltim di Berau.

Dalam kesempatan itu, Demmy mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan workshop ini.
“Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif khususnya Kutim lewat fotografi essay dengan materi pembelajaran dalam kelas dan luar juga kita lakukan yaitu dengan praktik langsung ke lapangan untuk hunting foto,” tegasnya.
Sementara itu, dalam pemaparannya, Oscar Matuloh menjelaskan jika foto essay merupakan bagian dari menyusun, mengkomposisi cerita untuk menjadi kesatuan essay foto bercerita sebab foto ini karakternya mempunyai makna yang luas.
“Jadi untuk mempelajari essay, hal pertama yang kita lakukan yaitu sederhana saja seperti membuat buku catatan harian,” bebernya.

Selanjutnya, menurut pria pendiri Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara itu jika foto bercerita essay lebih dalam muatannya sehingga penyampaian pesannya mirip seperti foto jurnalistik.
“Jadi essay fotografi adalah membuat foto cerita lebih dalam dan kuat. Kekuatannya Lebih dari satu gambar yang tergabung dalam 5 W+ 1 H,” urainya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan Suryawan mengutarakan jika kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita untuk hari pertama.
“Setelah peserta diberi materi hingga pukul 14.00 Wita, peserta terjun langsung ke lapangan untuk mengaplikasikan materi pelatihan essay fotografi dengan berburu foto selama tiga jam di lokasi Desa Rindang Benua. Di hari kedua, setiap peserta wajib melakukan presentasi atas hasil karyanya,” terangnya.
Ditambahkan Suryawan, Dusun Rindang Benua di Kecamatan Sangatta Selatan dipilih menjadi lokasi hunting karena di sana terdapat objek foto pengrajin kreasi-kreasi anyaman bambu, ukiran kayu, pembuatan seraung, hingga baju telung (baju yang terbuat dari kulit kayu talung).(kopi15/kopi16/kopi13)