Beranda Kutai Timur Jalan Sangatta-Rantau Pulung Dibenahi Bertahap – Pemkab Kutim Prioritaskan Akses dan Persatuan...

Jalan Sangatta-Rantau Pulung Dibenahi Bertahap – Pemkab Kutim Prioritaskan Akses dan Persatuan Warga Pedalaman

270 views
0

Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman didampingi H Mahyunadi dalam momen silaturahmi dan Halalbihalal bersama warga Rantau Pulung di Masjid Nurul Huda, Desa Mukti Jaya, Kecamatan Rantau Pulung. Foto: Vian Pro Kutim

SANGATTA – Di tengah suasana Idulfitri yang hangat dan penuh makna, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) membawa angin segar bagi masyarakat pedalaman. Tahun 2025 ini, Pemkab Kutim memulai langkah besar, yakni perbaikan dan peningkatan jalan utama penghubung Sangatta Utara dan Rantau Pulung. Ruas jalan sepanjang hampir 40 kilometer itu akan dikerjakan secara bertahap, menjadi prioritas pembangunan infrastruktur yang tak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga merajut kembali semangat kolektif membangun daerah dari pinggiran.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, dalam momen silaturahmi dan Halalbihalal bersama warga Rantau Pulung di Masjid Nurul Huda, Desa Mukti Jaya, Kecamatan Rantau Pulung, Kamis (10/4/2025). Hadir pula dalam acara tersebut Wakil Bupati Mahyunadi, unsur Forkopimda, Camat Rantau Pulung Tristiningsih, serta tokoh agama, pemuda, dan masyarakat setempat.

“Ruas jalan Sangatta–Rantau Pulung ini menjadi program prioritas dan mulai dikerjakan tahun ini secara bertahap. Harapannya, dalam beberapa tahun ke depan, jalan ini sudah dalam kondisi baik sehingga akses dan mobilitas masyarakat bisa lebih mudah,” ujar Ardiansyah di hadapan warga.

Tak hanya soal kenyamanan perjalanan, proyek ini menyimpan harapan besar. Mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah pedalaman Kutim yang selama ini masih menghadapi kendala konektivitas. Jalan ini menjadi urat nadi logistik dan mobilitas warga yang tersebar di berbagai kecamatan terpencil.

Bupati Ardiansyah tak menampik bahwa masih banyak pekerjaan rumah di sektor infrastruktur. Dari total 1.100 kilometer jalan kabupaten yang ada di Kutim, baru sekitar 30 hingga 40 persen yang sudah masuk kategori mantap, artinya telah beraspal atau berbeton. Sisanya, sekitar 660 kilometer, masih perlu ditingkatkan kualitasnya agar mampu menopang kebutuhan dasar masyarakat.

“Ini tantangan besar bagi kita semua. Tapi dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, kami optimistis ini bisa diwujudkan,” tegas Ardiansyah.

Ia menambahkan, safari Syawal seperti ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari komitmen Pemkab Kutim untuk memantau langsung pembangunan, mendengar aspirasi warga, dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat.

Dalam sambutannya, Ardiansyah juga menyampaikan ucapan Minal Aidin Wal Faizin serta apresiasi atas semangat warga Rantau Pulung yang datang dengan penuh antusiasme. Ia mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat gotong royong dan persatuan dalam membangun daerah.

Sementara itu, Ketua Baznas Kutim Ustadz Masnif Sofwan, yang turut mengisi tauziah, mempertegas nilai spiritual di balik momentum ini. Ia mengajak warga untuk mempererat silaturahmi dan menjaga ukhuwah Islamiyah. Idulfitri, katanya, bukan sekadar perayaan, melainkan waktu yang tepat untuk membersihkan hati, memperbaiki relasi, dan memperkuat keimanan.

“Silaturahmi membuka pintu rezeki dan keberkahan. Mari jadikan momen ini sebagai langkah awal untuk membangun masyarakat yang harmonis, saling peduli, dan saling menguatkan,” ujar Masnif.

Di tengah semangat itu, perbaikan jalan Sangatta–Rantau Pulung menjadi lebih dari sekadar proyek infrastruktur. Ia menjadi simbol dari niat baik pemerintah untuk menyambung kembali keterisolasian, membuka akses bukan hanya fisik, tapi juga sosial dan ekonomi. Ini bukan soal aspal atau beton semata, tapi tentang jalan yang membuka harapan baru bagi ribuan warga di pedalaman Kutim.

Dan dalam semangat Idulfitri, jalan dan jalinan itu dibangun bersama, antara pemerintah dan masyarakat, antara kepentingan pembangunan dan kekuatan persatuan. Kutim bukan hanya membangun jalan, tetapi juga merajut ulang ikatan yang selama ini terpisah jarak dan waktu. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini