Beranda Kutai Timur Warga Keluhkan Kerusakan Kendaraan, Diduga Karena BBM Bermasalah – Wabup Kutim Bakal...

Warga Keluhkan Kerusakan Kendaraan, Diduga Karena BBM Bermasalah – Wabup Kutim Bakal Sidak SPBU di Sangatta

139 views
0

Wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi saat diwawancarai Awak Media. Foto: Vian Pro Kutim

SANGATTA — Aroma bensin yang biasa menandai harapan untuk melanjutkan perjalanan, kini justru membawa kekhawatiran bagi warga Sangatta. Sejumlah pengendara motor dan mobil melaporkan pengalaman serupa, kendaraan mogok mendadak, performa mesin anjlok, hingga suara mesin berubah tak wajar. Semua setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota ini.

Kabar itu cepat menyebar. Media sosial dipenuhi unggahan warga yang kecewa, lengkap dengan foto dan video kendaraan yang terpaksa didorong atau dibongkar di bengkel. Isu BBM diduga tercampur zat lain menjadi bahan perbincangan hangat di warung kopi hingga grup WhatsApp komunitas.

Merespons keluhan yang makin luas, Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) Mahyunadi, mengambil langkah cepat. Tak ingin masyarakat terus dirugikan, ia menegaskan akan turun langsung ke lapangan dalam waktu dekat. Bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan instansi terkait lainnya, Mahyunadi merencanakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU di wilayah Sangatta.

“Sidak itu harus dilakukan mendadak agar kita tahu kondisi sebenarnya. Kalau mereka sudah tahu, pasti sudah siap-siap,” ujar Mahyunadi, Kamis (10/4/2025), usai menghadiri acara halal bihalal di Balai Pertemuan Umum (BPU) Sangatta.

Sebelumnya, Disperindag Kutim sempat melakukan sidak ke SPBU yang berada di depan Sangatta Trade Center (STC) pada Selasa, 8 April 2025. Hasilnya? Tidak ditemukan indikasi adanya BBM oplosan. Namun Mahyunadi menilai temuan itu belum final. Menurutnya, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya zat pencampur yang tak terdeteksi secara kasat mata.

“Dinas memang sudah cek, tapi fakta di masyarakat, ada kendaraan rusak setelah isi BBM. Ini tidak bisa dianggap sepele,” tegas Mahyunadi, yang juga dikenal sebagai penggemar berat motocross.

Mahyunadi menyoroti dua dampak utama dari dugaan BBM berkualitas buruk. Yakni keselamatan dan ekonomi.

“Bayangkan kalau kendaraan mogok di jalan raya, bisa sebabkan kecelakaan. Belum lagi kerusakan mesin yang bikin warga harus keluar biaya besar di bengkel,” ujarnya prihatin.

Pemkab Kutim, lanjut Mahyunadi, tidak akan ragu menjatuhkan sanksi tegas kepada SPBU yang terbukti menyalurkan BBM di bawah standar. Ia juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif melapor jika mengalami hal serupa.

“Kami butuh laporan dari masyarakat. Setiap laporan jadi dasar kami untuk bertindak. Jangan diam saja kalau dirugikan,” ucapnya.

Masalah kualitas BBM di Sangatta membuka lembaran penting tentang perlunya pengawasan ketat terhadap distribusi energi, terutama di daerah yang pertumbuhan kendaraan dan mobilitasnya terus meningkat. Pemerintah daerah pun kini dihadapkan pada tantangan untuk memastikan seluruh SPBU mematuhi standar distribusi yang ditetapkan Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Sidak mendadak yang akan dilakukan Mahyunadi bukan hanya upaya mencari kebenaran, tetapi juga sinyal kuat bahwa pemerintah hadir dan berpihak pada warganya. Dalam situasi di mana kepercayaan publik bisa goyah oleh satu-dua insiden, transparansi dan ketegasan menjadi kunci.

Kini, masyarakat Sangatta menanti aksi nyata. Apakah sidak nanti akan menemukan titik terang? Apakah benar ada SPBU yang menyalurkan BBM tidak sesuai standar? Satu hal yang pasti, suara warga sudah terlalu nyaring untuk diabaikan. Dan di tengah kepulan asap knalpot yang tak biasa itu, harapan pun menyala, agar setiap tetes BBM yang dibeli, benar-benar membawa laju, bukan rusak mesin di tengah jalan. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini