Beranda Pemerintahan Wabup Kutim Dorong Reformasi Tata Kelola dan Optimisme Otonomi Daerah di Kaltim

Wabup Kutim Dorong Reformasi Tata Kelola dan Optimisme Otonomi Daerah di Kaltim

126 views
0

Wakil Bupati Kutim Mahyunadi saat diwawancarai usai menghadiri Hari Otda ke-29. Foto: Habibah/Pro Kutim

BALIKPAPAN – Dalam peringatan 29 tahun otonomi daerah (otda) yang diselenggarakan di Lapangan Parkir BSCC Dome Balikpapan, Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) Mahyunadi, tampil sebagai salah satu tokoh yang menyuarakan evaluasi dan harapan besar terhadap arah kebijakan otda di Indonesia. Hadir bersama kepala daerah se-Kalimantan Timur (Kaltim) dan pejabat kementerian dalam negeri, Mahyunadi menegaskan bahwa otonomi daerah bukan sekadar desentralisasi administratif, melainkan instrumen nyata untuk membangun kekuatan daerah dari dalam.

“Otonomi daerah sejak awal memang berpihak pada kemajuan. Kita bisa merasakan dampaknya, bagaimana daerah menjadi lebih berdaya. Tapi memang tidak semua kebijakan berjalan ideal. Ada juga yang kebablasan,” ungkap Mahyunadi, dalam wawancaranya usai menghadiri upacara puncak hari Otda yang dipusatkan di Kota Minyak, Selasa (23/4/2025).

Ia menyinggung pentingnya memperkuat sistem agar pelaksanaan otonomi tidak melenceng dari semangat awalnya. Menurut Mahyunadi, dibutuhkan koreksi dan penyesuaian berkelanjutan agar pelimpahan kewenangan dari pusat benar-benar melahirkan inovasi pelayanan publik, penguatan ekonomi lokal, dan tata kelola yang akuntabel.

Dalam kesempatan itu, Mahyunadi juga menyampaikan apresiasi kepada Syaukani, tokoh asal Kalimantan Timur yang dinilainya sebagai pelopor semangat otonomi di era reformasi.

“Pak Syaukani adalah inspirasi. Beliau meletakkan dasar semangat membangun daerah secara mandiri. Dari beliau, kita belajar bahwa otonomi bukan hanya soal kewenangan, tapi soal tanggung jawab,” ucapnya mantap.

Peringatan Hari Otda tahun ini juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada daerah yang dinilai berhasil mengembangkan inovasi tata kelola. Dua kota di Kaltim, yakni Balikpapan dan Samarinda, berhasil membawa pulang penghargaan tersebut dari Kementerian Dalam Negeri.

“Kita sih ingin juga mendapatkan (penghargaan, red). Mudah-mudahan dengan doa, kerja keras pemerintah dan masyarakat, Kutai Timur ke depan bisa menyusul,” kata Mahyunadi, optimistis namun realistis.

Ia menekankan, pengakuan seperti itu bukan tujuan akhir, tetapi menjadi indikator bahwa sebuah daerah sedang bergerak ke arah perbaikan. Otda menurutnya adalah sebuah kompetisi pembangunan daerah. Daerah lain juga berlari memajukan wilayahnya.

“Maka kita harus berlari lebih kencang. Tidak bisa hanya berharap. Kita harus bergerak lebih luar biasa dibanding yang lain,” ujarnya tegas.

Mahyunadi secara terbuka mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintahannya beduet dengan Bupati H Ardiansyah Sulaiman. Terutama soal tata kelola sampah dan reformasi manajemen pemerintahan.

“Kita harus benahi manajemen pemerintahan secara maksimal dan selesaikan persoalan-persoalan mendasar seperti sampah. Itu semua butuh kerja kolektif. Kalau kita bergerak biasa saja, ya hasilnya juga biasa. Maka kita harus luar biasa,” tegasnya, menutup wawancara dengan nada penuh semangat.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Arya Bima, yang turut hadir dalam peringatan itu, mengingatkan bahwa otonomi daerah bukanlah tujuan, melainkan alat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia meminta para kepala daerah untuk terus menggali potensi lokal, mendorong digitalisasi layanan publik, dan memperkuat partisipasi masyarakat.

“Otonomi harus berdampak. Kalau tidak, berarti kita hanya memindahkan birokrasi dari pusat ke daerah tanpa hasil nyata,” ucap Arya dalam pidatonya.

Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29 ini bukan hanya momentum seremoni, melainkan menjadi cermin untuk menilai sejauh mana sistem desentralisasi telah berjalan. Bagi Kutim, tantangan itu diterima dengan kepala tegak dan semangat baru. Karena di era otonomi, hanya daerah yang bergerak yang akan menang. (kopi10/kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini