Momen Pelantikan jajaran Pengurus Cabang IAI Kutai Timur (Kutim) periode 2025–2028. Foto: Vian Pro Kutim
SANGATTA — Sebuah babak baru dalam dunia kefarmasian di Kutai Timur (Kutim) resmi dimulai. Pada Sabtu, 26/4/2025), Ketua Umum Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kalimantan Timur (Kaltim) Dr Apt Arsyik Ibrahim, secara resmi melantik jajaran Pengurus Cabang IAI Kutai Timur (Kutim) periode 2025–2028. Pelantikan yang berlangsung di Ballroom Hotel Royal Victoria, Sangatta, ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran apoteker di tengah tantangan transformasi sistem kesehatan nasional.
Acara pelantikan didasarkan pada Surat Keputusan Pengurus Daerah IAI Kaltim Nomor: Kep-050/PD IAI/Kalimantan Timur/IV/2025, yang diterbitkan pada 22 April 2025. Dalam keputusan itu, Apt Fadli, S.Farm, secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum IAI Cabang Kutim, menyusul hasil Konferensi Cabang IAI Kutim yang digelar pada 19 Januari 2025 lalu.

Dalam sambutannya, Dr Apt Arsyik Ibrahim menekankan pentingnya pembaruan semangat, integritas, serta peningkatan peran strategis apoteker di tengah masyarakat. Menurutnya, profesi apoteker bukan sekadar bagian dari sistem kesehatan, melainkan pilar penting dalam menjaga kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan kefarmasian yang profesional dan etis.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran pengurus yang baru dilantik. Tugas ini bukan sekadar amanah organisasi, tetapi panggilan profesional untuk terus menjaga dan mengembangkan marwah profesi apoteker di tengah dinamika zaman,” kata Arsyik, dalam pidato yang disambut tepuk tangan hadirin.

Ia juga mengingatkan bahwa kolaborasi, kejujuran dalam integritas, dan keteguhan dalam etika merupakan fondasi utama agar profesi apoteker tetap dihargai dan relevan.
“Mari kita jaga semangat kolaborasi, jujur dalam integritas, dan teguh dalam etika. Sebab hanya dengan itu, profesi ini akan terus dihargai dan relevan dalam melayani masyarakat,” tegasnya. “Selamat bekerja dan mengabdi bagi kemanusiaan yang lebih sehat dan kuat,” tutup Arsyik.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh puluhan anggota IAI Kutim dari berbagai kecamatan, sejumlah pejabat instansi pemerintah daerah, serta perwakilan dari organisasi profesi kesehatan lainnya. Kehadiran mereka mempertegas pentingnya sinergi antarsektor dalam menguatkan sistem kesehatan daerah.

Ketua terpilih IAI Kutim, Apt Fadli, S.Farm, dalam pidato perdananya menegaskan komitmen untuk membawa organisasi ke arah yang lebih adaptif dan progresif. Ia berjanji akan fokus pada tiga aspek utama: peningkatan kompetensi anggota, advokasi profesi apoteker, dan keterlibatan aktif dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional.
“Kami akan fokus pada peningkatan kompetensi, advokasi profesi, perlindungan profesi, serta memperkuat peran aktif apoteker dalam transformasi sistem kesehatan nasional,” ujar Fadli.
Di tengah perubahan lanskap pelayanan kesehatan di Indonesia, Fadli menilai peran apoteker semakin sentral, tidak hanya sebagai penyedia obat, melainkan juga sebagai konsultan kesehatan berbasis evidence-based medicine.
“Kami ingin menjadikan IAI Kutim sebagai organisasi yang tidak hanya aktif di internal, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Semangat perubahan ini, menurut Fadli, akan diwujudkan melalui berbagai program strategis, mulai dari pelatihan rutin, workshop kefarmasian berbasis praktik terbaru. Hingga penguatan jejaring kerja sama dengan pemerintah dan lembaga kesehatan.
Dengan pelantikan ini, IAI Kutim resmi memasuki periode baru yang diwarnai dengan tantangan sekaligus peluang besar. Dalam tiga tahun ke depan, kepengurusan baru diharapkan dapat berkontribusi nyata untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, memperkuat posisi profesi apoteker, dan menjawab tuntutan sistem kesehatan yang terus berkembang.
Pelantikan ini tak hanya menjadi seremoni, melainkan titik tolak untuk sebuah pengabdian panjang: menjaga kesehatan bangsa melalui dedikasi tanpa henti para apoteker. (kopi4/kopi3)