Plt Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten (Kesra Setkab) Kutim Nurcholis. Foto: istimewa
SANGATTA- Program Beasiswa Kutai Timur (Kutim) 2025 dibuka. Program ini diprioritaskan bagi mahasiswa berdomisili lokal tanpa batas kuota. Pemkab Kutim kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul melalui alokasi anggaran beasiswa senilai Rp23 miliar untuk tahun 2025. Kebijakan ini menjadi salah satu bentuk keberpihakan nyata terhadap dunia pendidikan. Dengan cakupan penerima manfaat yang luas, seleksi yang inklusif, dan program yang menyentuh berbagai kelompok mahasiswa.
Plt Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten (Kesra Setkab) Kutim Nurcholis, menyampaikan bahwa beasiswa ini bukan hanya instrumen kebijakan pendidikan, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan jangka panjang daerah.
“Beasiswa Kutim dengan total anggaran Rp23 miliar ini merupakan wujud nyata dari perhatian Pemkab Kutim terhadap masa depan anak-anak. Dalam upaya menciptakan generasi yang memiliki daya saing tinggi, unggul secara akademis, dan siap berkompetisi di tingkat regional maupun nasional,” ujar Nurcholis, Rabu (18/6/2025).
Anggaran tersebut diambil dari APBD Kutim 2025, dan program difokuskan untuk mahasiswa yang telah berdomisili di Kutim minimal enam bulan. Tak hanya untuk yang menempuh pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim), tetapi juga menjangkau mahasiswa Kutim di luar daerah.
“Program beasiswa ini diprioritaskan untuk mahasiswa yang berasal dari Kutim dan berdomisili di Kutim minimal selama enam bulan,” tegas Nurcholis.
Program Beasiswa Kutim 2025 terbagi ke dalam tiga kategori utama, yaitu :
Beasiswa Tuntas: mendanai biaya pendidikan mahasiswa hingga selesai kuliah.
Beasiswa Stimulan: menyasar mahasiswa dari keluarga ekonomi menengah ke bawah untuk meringankan beban studi.
Beasiswa Kerja Sama: diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengikuti program kolaboratif antara Pemkab dan institusi pendidikan tinggi.
Menurut Nurcholis, ketiga skema tersebut dirancang dengan mempertimbangkan kondisi sosial-ekonomi mahasiswa serta dinamika dunia pendidikan saat ini.
“Beasiswa Tuntas diberikan untuk mendukung biaya pendidikan mahasiswa hingga lulus, Beasiswa Stimulan bertujuan membantu mahasiswa dalam kondisi ekonomi terbatas. Sementara Beasiswa Kerja Sama diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengikuti program kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi,” jelasnya.
Satu hal yang menarik, Pemkab Kutim tidak menetapkan batasan kuota penerima beasiswa. Artinya, selama mahasiswa memenuhi syarat administratif dan akademik, serta dana masih tersedia, mereka berhak menerima bantuan.
“Kami tidak membatasi jumlah penerima. Selama mahasiswa memenuhi persyaratan dan dananya mencukupi, maka kami akan berikan,” kata Nurcholis menegaskan.
Sejak digulirkan, program beasiswa ini telah melahirkan puluhan lulusan dari berbagai disiplin ilmu yang kini telah mengabdi kembali di tanah kelahirannya. Mereka bekerja di sektor pendidikan, pelayanan kesehatan, hingga birokrasi daerah.
“Alhamdulillah, banyak dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan dan kini menjadi tenaga pengajar, tenaga medis, bahkan aparatur sipil negara di Kutim,” tutur Nurcholis.
Pendaftaran program Beasiswa Kutim 2025 resmi dibuka mulai 18 Juni hingga 31 Juli 2025. Proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi: https://beasiswa.kutaitimurkab.go.id
Nurcholis menutup pernyataannya dengan harapan bahwa beasiswa ini menjadi pemicu lahirnya semangat baru di kalangan pemuda Kutim. Untuk tidak sekadar mengejar ijazah, tapi juga kembali dan membangun daerah.
“Beasiswa ini bukan akhir dari perjuangan, tapi pijakan awal untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya. (kopi14/kopi3)
Tagar Resmi: