Peluncuran Persikutim United di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim. Foto: ist
SANGATTA – Di antara gelap malam yang menggantung di langit Kutai Timur (Kutim), harapan lama yang sempat redup akhirnya kembali dinyalakan. Untuk pertama kalinya setelah penantian panjang, Kutim kembali memiliki wakil yang akan bertarung di kancah sepak bola nasional. Dia adalah Persikutim United.
Tim kebanggaan baru ini diluncurkan secara resmi pada Selasa (1/7/2025), di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim di Bukit Pelangi, Sangatta. Peluncuran tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan pengumuman dimulainya era baru sepak bola Kutim, dengan ambisi menembus kompetisi PNM Liga Nusantara 2024–2025. Langkah monumental ini menjadi kenyataan berkat akuisisi terhadap klub asal Malang, NZR Sumbersari FC, yang kini berubah wajah dan semangat menjadi Persikutim United.
“Ketika ada tim yang tidak bisa melanjutkan kompetisi, tentu pengurus PSSI pusat akan membantu agar tim-tim ini tetap bisa eksis. Salah satunya lewat mekanisme merger atau akuisisi,” ujar Pandi Widiarto, Manajer Persikutim United, kepada media.
Ia menegaskan bahwa dalam dunia sepak bola profesional, akuisisi semacam ini adalah hal yang lumrah. Mengenai nilai akuisisi, Pandi enggan mengungkapkan detailnya.
“Ini sifatnya privasi manajemen. Jadi mungkin kita enggak bisa menentukan nilainya,” katanya.
Kehadiran Persikutim United tidak terlepas dari semangat besar membangun infrastruktur olahraga yang telah menjadi bagian dari 50 program prioritas Bupati Kutim. Dalam visi itu, disebutkan pentingnya menyelenggarakan event olahraga, pembinaan atlet berprestasi, dan pembangunan stadion mini di setiap kecamatan.
“Berdasarkan itu, dibutuhkan klub profesional untuk menunjang dan menghasilkan prestasi olahraga di Kutai Timur,” ujar Pandi menambahkan.
Ia berharap, kehadiran klub ini dapat menjadi wadah yang nyata bagi para talenta muda Kutim yang selama ini hanya bisa bermimpi untuk tampil di pentas nasional. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk punya mimpi menjadi pemain nasional Indonesia.
Tak hanya bicara mimpi, manajemen juga menyiapkan langkah konkret. Dalam waktu dekat, Persikutim United akan menyusun staf kepelatihan serta formasi pemain. Yang menarik, mereka menyediakan kuota khusus untuk pemain lokal.
“Kita siapkan kuota khusus untuk pemain lokal kita, untuk bisa berkontribusi. Karena ini kompetisi nasional, jadi kita harus menyesuaikan dengan komposisi pemain,” ujar Pandi.
Peluncuran Persikutim United turut dihadiri para pemangku kepentingan. Hadir Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Ketua DPRD Kutim Jimmi, serta Anggota DPRD Kaltim Agusriansyah Ridwan.
Bupati Kutim Ardiansyah menyambut hangat hadirnya klub tersebut. Ia menyebut kehadiran Persikutim United sebagai perwujudan dari komitmen pembangunan sumber daya manusia di bidang olahraga.
“Ini adalah momentum penting. Kita tidak hanya membangun stadion, tetapi juga membangun mimpi anak-anak Kutim agar bisa tampil di tingkat nasional, bahkan internasional,” ucapnya.
Ardiansyah juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam membangun ekosistem olahraga yang berkelanjutan.
Persikutim United bukan sekadar klub baru. Ia adalah simbol dari kebangkitan, dari daerah yang percaya bahwa potensi anak mudanya layak diperjuangkan di panggung nasional.
Dari setiap kecamatan yang tengah bersiap membangun stadion mini, di setiap anak muda yang menggiring bola di tanah berdebu, nama Persikutim United kini menjadi mimpi baru. Dan seperti setiap pertandingan, langkah pertama adalah awal dari semua kemungkinan. Kutim kini telah mengambil langkah itu, menuju babak baru dalam sejarah sepak bolanya. (*/kopi3)
