Beranda Kutai Timur Peternakan Sapi Rumahan di Malang Menginspirasi, Jajaki Pengembangan di Kutim

Peternakan Sapi Rumahan di Malang Menginspirasi, Jajaki Pengembangan di Kutim

24 views
0

Kunjungan kerja Wakil Bupati Kutim Mahyunadi di peternakan sapi rumahan. Foto: Nami/Pro Kutim

MALANG – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi terkesan dengan potensi peternakan sapi rumahan saat mengunjungi peternakan milik Sugeng di Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondang Legi, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya menjajaki potensi pengembangan peternakan sapi unggulan di Kutim.

Mahyunadi, yang didampingi istrinya, Masriati Mahyunadi, serta rombongan yang terdiri dari Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim Dyah Ratnaningrum, Anggota Komisi II DPRD Kutim Yusri Yusuf dan Bendahara KNPI Kutim Syamsul Arief mengungkapkan kekagumannya melihat kondisi sapi-sapi di peternakan tersebut.

Sapi jenis Limosin dan Simental yang dipelihara Sugeng menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat, bahkan sapi yang baru berumur satu tahun sudah memiliki ukuran yang besar. Pertumbuhan sapi yang luar biasa ini ternyata berasal dari pakan yang diberikan, yaitu silase jagung fermentasi.

Pakan ini terbuat dari batang dan daun jagung yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerob, kemudian dicampur dengan dedak padi.

Mahyunadi menyaksikan langsung bagaimana sapi-sapi yang dipelihara Sugeng, yang awalnya hanya memiliki berat 50 kg, dapat mencapai bobot minimal 500 kg setelah tiga tahun.

Keberhasilan ini memberikan wawasan baru bagi Mahyunadi mengenai potensi peternakan skala rumahan di Kutim.

“Biaya untuk mengembangkannya tidak sebesar yang selama ini dipikirkan, karena bisa dikembangkan melalui peternakan rumahan seperti milik Sugeng,” ujar Mahyunadi.

Ia menambahkan, kunci sukses dalam usaha ini adalah memiliki ilmu yang cukup, rajin mengembangkan ilmu tersebut, memiliki disiplin tinggi, dan selalu berdoa untuk kelancaran usaha.

Sugeng, pemilik peternakan, berbagi pengalamannya dalam beternak sapi. Ia mengakui bahwa beternak juga memiliki kendala tersendiri.

“Peternakan saya juga bukan tanpa kendala. Ada kalanya sapi jatuh sakit, dan saya memberikan perawatan terbaik agar sapi bisa kembali sehat, terus naik bobotnya, serta bereproduksi dengan baik,” ungkap Sugeng.

Dalam kunjungan kerja ini Pemkab Kutim berharap bibit sapi unggulan dari peternakan Sugeng dapat dibawa ke Kutim untuk dikembangbiakkan. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi masyarakat Kutim untuk berwirausaha di bidang peternakan. (kopi6/kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini