SANGATTA – Lebih dari 1.500 peserta tumpah ruah di kawasan Stadion Kudungga, Sangatta, Sabtu (13/9/2025) malam. Kudungga Run Festival 2025 yang menempuh jarak 5 kilometer ini tak sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi perayaan gaya hidup sehat sekaligus ruang kebersamaan masyarakat Kutai Timur (Kutim).
Gelaran yang disambut hangat warga ini dihadiri Wakil Bupati Kutim Mahyunadi mewakili Bupati sekaligus melepas peserta. Berikutnya Komandan Lanal Sangatta Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Basuki Isnawan, serta Ketua KONI Kutim Rudi Hartono. Kehadiran jajaran pemerintah dan tokoh olahraga menjadi sinyal kuat bahwa kegiatan fisik bukan hanya aktivitas hiburan, melainkan bagian penting dari pembangunan manusia yang sehat dan harmonis.

Dalam sambutannya, Wabup Kutim Mahyunadi menekankan nilai olahraga yang tak bisa dipandang sekilas.
“Dari kegiatan ini, kita belajar bahwa menjaga kesehatan adalah investasi terbesar untuk diri dan keluarga. Olahraga bukan hanya fenomena musiman, melainkan kebutuhan hidup,” tegasnya.
Mahyunadi juga menegaskan, ada dua aspek utama yang menjadi perhatian pemerintah. Yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Menurutnya, kesejahteraan dicapai jika kebutuhan dasar terpenuhi, mulai dari pendidikan, kesehatan, listrik, air minum, hingga infrastruktur. Namun kebahagiaan harus dihadirkan lewat ruang hiburan, wisata, dan olahraga.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas sosial. Mahyunadi mencontohkan kerusuhan di Nepal akibat akses yang terbatas terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.



“Situasi yang kondusif, keamanan, dan kebersamaan adalah modal dasar untuk menggerakkan roda pembangunan. Ini tidak bisa ditawar-tawar,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Mahyunadi menyerahkan hadiah istimewa berupa umrah kepada seorang tenaga kesehatan RSUD Kudungga. Suasana stadion pun riuh oleh tepuk tangan peserta dan penonton.
Dari sisi prestasi, Akbar Tanjung dari Bontang keluar sebagai juara pertama kategori potensial umum dengan catatan waktu 17 menit 35 detik, berhak atas medali dan uang pembinaan Rp3 juta.
Salah seorang peserta, Rudy, mengaku mendapat inspirasi besar dari acara ini.

“Dulu saya jarang berolahraga karena sibuk bekerja. Tahun lalu seorang teman saya jatuh sakit akibat pola makan yang tidak teratur dan kurang olahraga. Dari situ saya sadar, menjaga kesehatan itu penting, bukan sekadar ikut-ikutan tren,” tuturnya.
Kudungga Run Festival 2025 pun meninggalkan kesan lebih dari sekadar perlombaan. Ia menghadirkan energi positif, memperkuat persaudaraan. Menegaskan kembali bahwa olahraga dapat menjadi jalan menuju masyarakat Kutim yang sehat, sejahtera, dan bahagia. (kopi4/kopi3)


































