Momen pelantikan KOPPAD Borneo Kutim. Foto: Maulana/Pro Kutim
SANGATTA – Suasana khidmat dan sarat nilai budaya mewarnai Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim), Senin (15/12/2025), saat Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, bersama rombongan tiba dan disambut pasukan pengawal pusaka adat Dayak Borneo. Prosesi adat tersebut menjadi penanda dimulainya pengukuhan dan pelantikan pengurus Distrik Komando Pengawal Pusaka Adat Dayak (KOPPAD) Borneo Kabupaten Kutim masa bakti 2025-2030.
Kegiatan ini dihadiri Penasehat KOPPAD Borneo Mahyudin, unsur Forkopimda, perwakilan TNI/Polri, tokoh adat, tokoh agama, serta tokoh masyarakat lintas suku dan paguyuban yang ada di Kutim. Kehadiran berbagai elemen tersebut mencerminkan semangat persatuan dan kebersamaan yang menjadi ruh keberadaan KOPPAD Borneo di tengah masyarakat majemuk.
Ketua KOPPAD Borneo Kutim, Edyson, menegaskan bahwa KOPPAD Borneo merupakan wadah pemersatu berbagai sub suku yang ada di Kutim, sejalan dengan nilai sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Menurutnya, pelantikan ini bertujuan mengukuhkan seluruh jajaran pengurus KOPPAD Borneo Kutim agar mampu berperan aktif serta memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah. Selain itu, organisasi diharapkan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam bidang sosial kemasyarakatan, sekaligus mempererat silaturahmi antar lembaga dan elemen masyarakat di Kutim.
“KOPPAD Borneo ini lahir dari gagasan untuk menyatukan semua sub suku agar tidak terpisah-pisah. Inilah kekuatan dan kehebatan KOPPAD,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan seluruh anggota agar tidak mengedepankan kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan organisasi, karena hal tersebut berpotensi merusak tujuan dan cita-cita bersama.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Panglima KOPPAD Borneo, Abriantinus, menegaskan bahwa misi utama KOPPAD Borneo memiliki keterkaitan erat dengan dinamika sosial dan arah pembangunan di Kabupaten Kutim.
“Pelestarian adat dan budaya Dayak dipandang sebagai landasan penting dalam menjaga jati diri daerah di tengah pesatnya pembangunan dan keberagaman masyarakat,” sebutnya.
Lebih lanjut, Abriantinus juga menyoroti peran KOPPAD Borneo dalam penguatan hukum dan hak asasi manusia melalui lembaga bantuan hukum.
“Upaya tersebut diharapkan mampu mendampingi masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan sosial, sengketa lahan, hingga hubungan industrial. Selain itu, pengembangan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dinilai strategis untuk menyiapkan generasi muda Kutim yang berdaya saing dan siap berkontribusi dalam pembangunan daerah,” tambahnya.
Menutup pemaparannya, Abriantinus menekankan bahwa seluruh misi tersebut harus dijalankan dengan keberanian bertindak yang disertai rasa tanggung jawab, serta dibangun melalui kolaborasi yang erat bersama pemerintah daerah, TNI, dan Polri demi mewujudkan Kutim yang aman, harmonis, dan berkelanjutan.
Sebagai penutup rangkaian acara, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pengurus KOPPAD Borneo Kabupaten Kutim yang telah resmi dilantik.
“Amanah yang diemban dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dedikasi, dan komitmen dalam mengawal pusaka adat Dayak Borneo sekaligus memperkuat persatuan di tengah keberagaman masyarakat,” urainya.
Mahyunadi juga mengapresiasi susunan kepengurusan yang dinilainya inklusif dan mencerminkan semangat kebersamaan lintas suku.
“Hal ini menjadi modal sosial penting dalam menjaga keharmonisan dan stabilitas daerah, sekaligus mendukung iklim pembangunan dan investasi yang berkelanjutan tanpa mengesampingkan adat, budaya, serta kelestarian lingkungan,” paparnya.
Ia pun berharap KOPPAD Borneo Kutim dapat terus bersinergi sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menciptakan suasana yang aman, damai, dan kondusif, sehingga kemajuan Kutim dapat terwujud secara berkelanjutan dan berakar pada nilai-nilai kearifan lokal.(kopi12/kopi13)
