BKKBN dan PPKB Kutim dalam momen koordinasi dan orientasi peningkatan KLL. Foto: istimewa
SANGATTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutim menggelar kegiatan koordinasi dan orientasi peningkatan kapasitas lini lapangan (KLL) dalam rangka pelaporan new siga dan pemutakhiran pendataan keluarga yang digelar di Meeting Room Hotel Lumbu, Senin (17/7/2023) beberapa waktu lalu.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala PPKB Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian dan turut dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto dan undangan yang hadir seperti PKB/PLKB ada 43 orang.
Dalam kesempatan itu dalam arahannya, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto mengatakan jika kegiatan ini sebagai wadah untuk menimba ilmu.
“Semua harus melakukan kegiatan di lapangan dengan berjuang, bersilaturahmi dan koordinasi serta harus menguasai aplikasi. Hal ini bukan halangan tapi tantangan, oleh karena itu lakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas, ke depannya kita semakin berpikiran maju dan positive thinking dalam melaksanakan tugas,” tegasnya.
Selanjutnya, ada 4 kata kunci untuk menurunkan stunting yakni pertama yaitu apakah desa sudah menganggarkan penanggulangan stunting, kedua yaitu apakah program keluarga harapan (PKH) sudah tepat sasaran terutama keluarga berisiko stunting, ketiga adalah pastikan dana Kemenkes sebesar Rp 300 juta untuk kegiatan pelatihan masak di desa untuk memenuhi gizi anak yang terkena stunting dan keempat, pastikan anak stunting mendapatkan bapak/ibu asuh dan jadilah provokator untuk menjadi enumerator.
“Jadi keempat poin ini bisa menjadi pakem program kita untuk mengentaskan stunting,” singkatnya.(kopi13/kopi3)
