Beranda Kutai Timur Kutim Rujukan Ideal Pengelolaan Zakat Baznas

Kutim Rujukan Ideal Pengelolaan Zakat Baznas

115 views
0

Foto: Hasyim/ Pro Kutim

SANGATTA – Kutai Timur (Kutim) bukan hanya unggul dalam produksi energi dan hasil bumi, tetapi juga mulai menjadi teladan dalam urusan yang lebih sunyi namun berdampak luas, yakni pengelolaan zakat. Dalam Rapat Koordinasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) se-Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 yang berakhir Senin (28/7/2025) di Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, Kutim disebut sebagai contoh nyata bagaimana zakat, infak, dan sedekah dapat dikelola secara profesional dan berdampak langsung pada kesejahteraan umat.

Rakor yang berlangsung sejak akhir pekan itu mengangkat tema besar “Memperkuat BAZNAS di Kalimantan Timur dalam Mendukung Asta Cita, Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas.”

Dalam sambutan penutupan, Ketua Dewan Pengawas Baznas Kaltim Mohammad Jauhar Efendi, menekankan pentingnya kepercayaan antara Baznas dan masyarakat.

“Kepercayaan publik adalah kunci. Tanpa itu, masyarakat tidak akan mau menyerahkan zakatnya. Maka, jaga dan tingkatkan terus kepercayaan ini,” ujarnya.

Ia juga mengusulkan evaluasi rutin terhadap para penerima manfaat untuk memastikan zakat yang disalurkan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Hal yang menarik, Jauhar secara terbuka menyarankan agar Baznas kabupaten/kota se-Kaltim melakukan studi tiru langsung ke Kutim, tanpa perlu ke luar daerah.

“Sistem penerimaan dan penyalurannya di sini sudah sangat baik, profesional. Jadi, kalau mau belajar, cukup ke Kutim,” tambahnya.

Pernyataan ini bukan sekadar pujian kosong. Baznas Kutim memang mencatat kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk dalam penggunaan sistem digital untuk transparansi dan akurasi penyaluran.

Senada dengan itu, Ketua Baznas Provinsi Kaltim Ahmad Nabhan menekankan pentingnya penguatan manajemen berbasis teknologi informasi. Menurutnya, satu titik lemah dalam sistem IT di satu daerah dapat memengaruhi persepsi kinerja Baznas se-provinsi.

“Manajemen IT yang lemah bisa menjadi celah kegagalan secara keseluruhan,” tegasnya.

Nabhan juga mengingatkan para peserta untuk benar-benar mengimplementasikan berbagai program strategis yang telah dipaparkan para narasumber nasional. Termasuk pesan Gubernur Kaltim dan Baznas RI yang dibacakan saat pembukaan rakor.

“Mitra strategis Baznas itu mulai dari pemerintah daerah hingga pusat. Jadi seluruh program kerja, baik jangka pendek maupun jangka panjang, harus dibangun atas dasar sinergi,” tandas Nabhan.

Rakor ini menghadirkan sejumlah pembicara nasional, termasuk Muhammad Nadratuzzaman Husein dan Muhammad Mahrus dari Baznas RI, serta Bambang Saputra dari Baznas Kaltim. Rapat ini tidak hanya menjadi forum teknis, tetapi juga momentum afirmasi bahwa kebaikan sosial bisa dikelola secara sistematis dan berdampak luas. Menegaskan pula bahwa teladan bisa datang dari daerah yang selama ini kerap dipandang jauh dari pusat. Dari Sangatta, secercah cahaya tentang tata kelola zakat yang amanah dan berdaya tumbuh. Sebuah sinyal bahwa pengelolaan sosial di daerah bisa menjadi standar baru untuk Kaltim, bahkan untuk Indonesia. (kopi11/kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini