Bupati H Ismunandar saat meresmikan sarana air bersih di Kecamatan Kaubun dan Karangan. (Foto Wardi Humas)
KAUBUN- Bupati Kutim H Ismunandar mengaku merasa senang karena hari ini mengurusi air. Mulai desa Bukit Permata dan di desa Bumi Etam, meresmikam WTP lima liter per detik.
“Kenapa saya merasa bangga, karena program saya sudah berjalan dan bisa dirasakan masyarakat,” kata Ismu, sapaan karib orang nomor satu di Kutim ini, ketika meresmikan pemanfaatan dan operasional tambahan lima liter per detik dan jaringan pipa, Senin (2/12/2019) siang di desa Bumi Etam, kecamatan Kaubun.
Hadir pada acara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Pembanguban Paulina, Kadis Kelautan Ayub, Kadis Pendidikan Roma Malau, perwakilan Balai Sarana dan Prasarana Permukiman Kaltim, Camat Kaubun, Canat Karangan, Kabag Humas dan Protokol Setkab Imam Sujono Lutfi. Kapolsek, Danramil dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab kecamatan dam PDAM.
Ismu menegaskan tetap fokus terhadap program kebutuhan dasar. Yakni air, listrik, jalan, pendidikan dan kesehatan. Jika kebutuhan dasar ini terpenuhi, kesejahteraan juga ikut terlayani dengan baik dan bisa mengurangi stunting. Dijelaskan, dengan terlayaninya kebutuhan air bersih bagi masyarakat, tentunya kehidupan rumah tangga lebih tenang.
“Saya memang tidak membangun gedung megah dan tinggi, namun air dan listrik yang bisa dinikmati masyarakat seterusnya,” kata Ismu yang mantan Sekretaris Kabupaten Kutim tersebut.
Dikatakan, air merupakan sumber kehidupan, sehingga menjadi kebutuhan masyarakat mendasar. Sampai sekarang, jelasnya, sudah hampir semua desa di Kutim terlayani air. Baik yang dikelola PDAM, dipenuhi Spamdes maupun Pamsimas.
Sedangkan Kepala Balai Sarana dan Prasarana Permukimam Kaltim Sandi Eko Pramono mengatakan, ada lima liter per detik, untuk melayani 400 sambungan rumah atau 4.000 jiwa yang terlayani air bersih di kecamatan Kaubun ini.
“Dengan demikian jika dinilai dengan uang, sekitar Rp 6,2 miliar yang dihibahkan ke Pemkab Kutim dalam hal ini PDAM,” kata Sandi.
Ditambahkan, jika dioperasikan sesuai SOP dan selama pemeliharaan, menjadi tanggung jawab kontraktor. Sedangkan kalau tidak sesuai SOP jadi tanggung jawab pengelola dalam hal ini PDAM.
Camat Kaubun M Amin mengatakan, hari ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kaubun, karena ada peningkatan kembali dalam pelayanan air bersih. Setelah sebelumnya di desa Bukit Permata juga diresmikan Spamdes.
“Kami berharap, PDAM bisa menjadi mentor untuk Spamdes dan Pamsimas. Sehingga seluruh masyarakat di kecamatan Kaubun dan Karangan bisa terlayani air bersih,” kata M Amin.
Direktur PDAM Suparjan melaporkan, saat ini di kecamatan Karangan sudah ada 254 rumah memperoleh sambungan air bersih dari PDAM. Sedangkan di kecamatan Kaubun sebanyak 254 rumah.
Dengan adanya tambahan produksi sekitar 5 liter per detik, akan menambah sambungan baru lagi di Kaubun, khusunya di desa Bumi Etam. (hms2)
