Beranda Entertainment Disnakertrans Apresiasi Training Naker Garapan PT GSM

Disnakertrans Apresiasi Training Naker Garapan PT GSM

368 views
0

Kegiatan PT Gemilang Start-up Media (GSM) melaksanakan tranning bagi sembilan calon tenaga kerja. (Wak Hedir Pro Kutim)

SANGATTA– Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutai Timur (Kutim) mengapresiasi kegiatan PT Gemilang Start-up Media (GSM) yang melaksanakan tranning bagi sembilan calon tenaga kerja (naker). Mereka yang dilatih merupakan lulusan SMA atau sederajat, khususnya yang belum memiliki keterampilan alias non skill.

Training perdana yang dihelat di Hotel Golden, Sangatta, Kutim ini turut dihadiri Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Kutim Jayadi mewakili Kadisnakertrans, sekaligus membuka training tersebut. Melalui pelaksanaan training ini, PT GSM selaku LPK swasta diapresiasi oleh Jayadi. Menurutnya, kegiatan yang mereka lakukan bersinergi dengan visi dan misi Pemkab Kutim melalui Disnakertrans. Yakni mendukung pembinaan 50.000 tenaga kerja baru yang berkualitas. Khususnya, bagi mereka yang belum bekerja dan belum memiliki keterampilan.

“Ini merupakan langkah-langkah maju, baru lima hari ketemu (Disnakertrans) langsung melakukan langkah-langkah strategis untuk membantu pemerintah,” tutur Jayadi, waktu itu.
Kemampuan Disnakertrans Kutim yang masih terbatas. Selama ini masih sebatas pelatihan soft skill. Sebab trainer yang ada masih fokus pada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), seperti yang dilakukan PT GSM.

“Apalagi, mereka (PT GSM) akan menyalurkan (labor supply ke perusahaan). Itu suatu kemajuan dan sangat kami dukung,” jelasnya.

Melihat progress ini, Jayadi menyebut Disnakertrans bahkan berencana melakukan kerjasama dengan LKP ini. Sebagai bentuk pemberdayaan lembaga yang ada.

Sementara itu, penyelenggara training Ishak Sugianto mengatakan, pihaknya memang konsen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kutim. Sehingga mengikis stigma masyarakat kepada perusahaan yang dikatakan hanya menerima naker dari luar. Padahal kenyataannya Kutim memang masih kekurangan naker berketerampilan sesuai kebutuhan perusahaan.

“Di sekeliling perusahaan tambang misalnya, ada keluhan masyarakat terhadap perusahaan yang menurut pandangan mereka tidak melakukan penyerapan tenaga kerja lokal. Padahal sebenarnya tidak seperti itu,” jelasnya.

Berangkat dari persoalan-persoalan itu, PT GSM mengambil langkah melaksanakan training sebagai solusi dari masalah tersebut. Yakni dengan membekali orang-orang yang ada disekitar perusahaan tambang, dengan keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri pertambangan, sawit dan sebagainya. (hms15/hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini