Foto : Momen Wakil Bupati saat membuka seleksi pemilihan duta budaya.
SANGATTA- Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki potensi seni budaya yang sangat beragam. Potensi seni budaya yang terdapat di pesisir dan pedalaman. Salah satu seni budaya yang diakui sebagai Warisan Budaya tak benda pada 2015 adalah Pesta Adat Lom Plai di Kecamatan Muara Wahau. Serta tradisi adat Bekenjong dari Kecamatan Muara Ancalong sebagai Warisan Budaya Tak benda oleh Kemendikbud Riset dan Teknologi pada 2021.
Menurut Wakil Bupati H Kasmidi Bulang, pelestarian dan pembinaan kebudayaan sejalan dengan misi pertama Pemkab Kutim. Yakni mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya dan bersatu. Beberapa hal dimaksud disampaikan Kasmidi pada pembukaan seleksi tahap awal Pemilihan Duta Budaya Kabupaten Kutim Tahun 2022 yang diprakarsai Dinas Kebudayaan, di Ruang Meranti, Kantor Bupati, Kamis (23/6/2022).
Terkait Pemilihan Duta Budaya, Kasmidi berharap, kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi putra putri terbaik di Kabupaten Kutim dalam menyalurkan bakat dan wawasan kebudayaan.
“Jangan hanya dijadikan ajang adu tampan dan pesona fisik semata, melainkan juga untuk berfikir kritis, inovatif dan kreatif. Dalam upaya pelestarian dan memajukan kebudayaan,” harapnya di hadapan Sekretaris Disbud Kutim Muhammad Rodiansyah serta peserta yang hadir.
Terakhir, Kasmidi menyampaikan pesan kepada siapa pun yang terpilih menjadi finalis Duta Budaya Kabupaten Kutim, agar memiliki inovasi dan kreatifitas. Dalam mendukung proses pelestarian, pengembangan dan pemajuan kebudayaan. Khususnya kebudayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Kutim.
Sebelumnya, dalam laporannya Sekretaris Disbud Muhammad Rodiansyah mewakili Kadisbud mengatakan, peserta seleksi tahap awal Pemilihan Duta Budaya Kabupaten Kutim kali ini, diikuti sebanyak 71 peserta. Terdiri peserta laki-laki sebanyak 23 orang dan perempuan sebanyak 48 peserta. Kegiatan ini mengambil tema “Muda Berwawasan, Muda Berkarakter, Muda Kreatif, Inisiatif dan Dinamis, Muda Berbudaya”.
“Peserta merupakan perwakilan pelajar, mahasiswa serta individu, berasal dari putra putri terbaik yang ada di Kabupaten Kutim, ” terangnya.
Selanjutnya, Duta Budaya yang terpilih diharapkan mampu merepresentasikan, melestarikan, memanfaatkan dan mempromosikan Kebudayaan di Kabupaten Kutim. Dari 71 peserta, nantinya akan dipilih masing-masing 10 perwakilan putra putri. Sepanjutnya dilanjutkan dengan proses karantina guna mendapatkan materi dan pembekalan.
“Selama tiga hari di salah satu hotel di Sangatta,” ujarnya. (kopi6/kopi3)
