Momen peluncuran program gerakan remaja cegah stunting di Sangsel dibuka oleh Wabup Kutim Kasmidi Bulang. Foto: Irfan/Pro Kutim.
SANGATTA – Launching Gerakan Remaja Cegah Stunting lewat periksa haemoglobin-mu (Hb), tablet tambah darah, cegah stunting sebelum genting, diikuti beberapa perwakilan pelajar remaja putri tingkat SMP/MTs hingga SMK/SMk se-Sangatta Selatan (Sangsel) di Gedung BPU Pemerintahan Desa Sangsel, Jumat (12/8/2022).
Kegiatan dibuka langsung oleh Wabup Kutim H Kasmidi Bulang sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kutim. Didampingi Ketua TP PKK Kutim Ny Hj Siti Robiah, Camat Sangsel Vita Nurhasanah, perwakilan Polsek, Koramil, stakeholder dan seluruh pihak mitra lainnya.
Dalam kesempatan itu Wabup Kutim Kasmidi Bulang menyadari betul pentingnya kegiatan ini.
“Stunting bukan urusan seluruh dunia namun langsung instruksi Presiden RI Jokowi kepada semua wakil kepala daerah, menjadi ketua tim percepatan penurunan stunting. Penekanannya stunting di tahun 2024 harus turun sebesar 14 persen,” tegasnya.

Kemudian momen ini sangat efektif sebagai pergerakan semua lini. Seluruh pihak dalam satu koordinasi. Dia menyebut fokus Pemkab Kutim di tahun ini menyasar 11 kecamatan. Khusus dalam penurunan angka stunting.
“Jika gerakan ini dilakukan secara masif, saya harap data yang diberikan sesuai real di lapangan. Jangan sampai miskomunikasi,” bebernya.
Khusus hari ini difokuskan untuk penurunan stunting untuk remaja putri. Sangat efektif dengan memberikan tambahan tablet penambah darah. Selain balita dalam gerakan pencegahan stunting yang sudah berjalan.
Senada, Ketua TP PKK Kutim Ny Hj Siti Robiah berpesan kepada seluruh remaja putri di Sangsel agar jangan sampai haemoglobin-nya kurang dalam komitmen mencegah stunting ini.
“Ikuti secara aturan dan selalu diminum tablet penambah darah. Sesuai imbauan petugas kesehatan untuk percepatan stunting. Karena remaja putri kuat tentunya akan semakin menyukseskan gerakan cegah stunting,” terangnya.
Sementara itu, Camat Sangsel Vita Nurhasanah mengutarakan kegiatan ini diinisiasi tim percepatan stunting. Bersinergi dengan pihak lain dan implementasi CSR khususnya di lingkup Kecamatan Sangsel.

“Sasarannya remaja putri karena mereka calon ibu. Dengan pemberian tablet tambah darah yang bersangkutan akan diperiksa kesehatannya, dengan mengecek haemoglobin-nya. Apabila rendah akan ditambah tablet darah sebagai tujuan penurunan angka stunting,” ujarnya.
Ia menegaskan selain balita, remaja putri sangat rentan dalam stunting. Sehingga target gerakan remaja cegah stunting di Sangsel berjalan terarah. (kopi13/kopi3)