Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat melakukan Safari Ramadan di Masjid Al Muhajirin Desa Cipta Graha Kaubun dan Masjid Ar Rahmah Desa Benua Baru Sangkulirang. Foto: Basuki Isnawan/Pro Kutim
KAUBUN – Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Anggota DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setkab Kutim Basuki Isnawan melakukan Safari Ramadan bekerja sama dengan Komunitas Nasib Baik (KNB) Kutim di dua kecamatan sekaligus tepatnya di Kaubun dan Sangkulirang pada Sabtu (8/4/2023) lalu. Dalam kesempatan itu, kunjungan pertama kegiatan menyambangi Masjid Al Muhajirin di Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun pada pukul 14.00 Wita dan dilanjutkan pada pukul 16.30 Wita bertolak menuju Masjid Ar Rahmah Desa Benua Baru di Kecamatan Sangkulirang.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan jika momentum Safari Ramadan ini selain ajang silaturahim dan bertatap muka langsung dengan warga, juga ajang bersedekah dan berbagi paket sembako. Ia mengatakan Safari Ramadan diisi dengan kegiatan pemberian santunan untuk membantu kalangan tidak mampu.

“Selain pembagian sembako bagi kalangan lanjut usia dan janda, kita juga memberikan bantuan untuk anak yatim piatu,” ujarnya.
Kegiatan Safari Ramadan itu dirangkai dengan berbuka puasa bersama.
“Jadi kita isi Safari Ramadan ini dengan kegiatan penuh dengan keberkahan dan kasih sayang kepada sesama,” ujarnya.

Ia menegaskan kegiatan Safari Ramadan juga bagian dari upaya untuk mengajak umat Islam dalam memakmurkan masjid.
“Kita sangat fokus meningkatkan pembangunan di bidang keagamaan, tidak hanya dalam bulan suci Ramadan saja tetapi juga pada hari biasa,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Perwakilan KNB Kutim Aimam melaporkan jika bantuan yang diberikan untuk masing-masing kecamatan yakni 200 beras dan beberapa paket sembako kepada anak yatim piatu para lanjut usia, janda hingga fakir miskin.
“Totalnya ada 2.500 kilogram dan 500 sembako untuk di Kaubun dan Sangkulirang,” urainya.

Ditambahkan Aimam, KNB menginisiasi gelaran Safari Ramadan sebagai bentuk perjalanan yang dilakukan pada bulan Ramadan tidak hanya bersifat material, namun juga merupakan bentuk ekspedisi spiritual.
“Yaitu semakin kita dekat dengan masyarakat sebagai bentuk semakin dekatnya kita kepada Allah SWT. Untuk itu mari kita jadikan Safari Ramadan sebagai titik tolak untuk mengenali itu semua sebagai bagian dari ikhtiar kita untuk menjadi hamba-hamba yang bertakwa,” terangnya. (kopi13/kopi3)