Beranda Kutai Timur Usai Kunker di Muara Bengkal, Bupati Kutim Takziah ke Pemakaman Awang Faroek...

Usai Kunker di Muara Bengkal, Bupati Kutim Takziah ke Pemakaman Awang Faroek Ishak di Tenggarong

129 views
0

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman Takziah ke Pemakaman Awang Faroek Ishak. Foto: Iwan Adiputra Pro Kutim

TENGGARONG — Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, usai menjalankan kunjungan kerja di Kecamatan Muara Bengkal, langsung bertolak ke Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk bertakziah sekaligus mengantarkan jenazah almarhum Prof Dr H Awang Faroek Ishak (AFI) ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluarga di Sukarame.

Didampingi sejumlah staf, Ardiansyah mengikuti prosesi pemakaman hingga selesai. Dalam kesempatan itu, ia juga turut mendoakan almarhum, menabur bunga, dan menyirami pusara.

Jenazah AFI sebelumnya disemayamkan di rumah duka, Jalan Barito 18 Samarinda, dan di salatkan di Masjid Nurul Mu’minin, Jalan Kinibalu. Pelepasan jenazah dilakukan di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), dengan tata cara upacara kenegaraan.

Upacara pelepasan dipimpin oleh Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik sebagai Inspektur Upacara. Setelahnya, jenazah diberangkatkan menuju Tenggarong untuk dimakamkan di kompleks keluarga Sukarame.

Seperti diketahui, AFI merupakan tokoh yang dijuluki Bapak Pembangunan Kutim dan Kaltim, wafat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Minggu (22/12/2024) pukul 21.00 WITA. Berita ini mengejutkan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat Kutim.

“Atas nama pribadi, pemerintah, dan masyarakat Kutai Timur, saya menyampaikan duka cita mendalam. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” ucap Ardiansyah Sulaiman.

AFI lahir di Tenggarong, 31 Januari 1948, sebagai anak ke-11 dari pasangan Awang Ishak dan Dayang Johariah. Perjalanan pendidikannya dimulai dari Tenggarong hingga meraih gelar sarjana di Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP Malang pada 1973. Ia juga memperoleh gelar Magister Manajemen (1997) dan Magister Ketahanan Nasional (1998) dari Universitas Indonesia.

Kariernya dimulai sebagai birokrat di Kantor Gubernur Kaltim pada 1973, sebelum menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Mulawarman (1978) dan Dekan FKIP (1982). Di kancah politik, Awang menjabat sebagai anggota DPR/MPR RI selama dua periode (1987-1997), Pelaksana Tugas Bupati Kutai Timur (1999-2000), dan Bupati Kutim definitif untuk dua periode (2000-2008).

Puncak karier politiknya adalah menjabat sebagai Gubernur Kaltim selama dua periode (2008-2018), di mana ia dikenal dengan program strategis seperti pengembangan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan. Pada 2019, Awang kembali ke Senayan sebagai anggota DPR RI, namun perolehan suara dalam Pemilu 2024 menjadi akhir dari perjalanan politiknya.

Kehilangan AFI menjadi duka mendalam bagi masyarakat Kaltim. Sebagai tokoh pembangunan, kontribusinya bagi daerah ini akan selalu dikenang. Fondasi pembangunan yang ia letakkan, khususnya di Kutim dan Kaltim, telah membawa perubahan signifikan, menjadikannya panutan bagi generasi penerus.

“Semoga amal kebaikannya diterima di sisi-Nya dan dedikasinya terus menginspirasi pembangunan di Benua Etam,” kata Ardiansyah Sulaiman mendoakan. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini