Foto Ist
SANGATTA — Langit Sangatta saat itu belum sepenuhnya cerah, namun semangat membara telah memenuhi GOR Kudungga, di Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta Utara. Hari pertama Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Kajari Cup 2025 resmi dimulai, Senin 12 Mei 2025, dengan sorotan tajam tak hanya tertuju pada raket-raket yang saling bersilangan di udara, tetapi juga pada masa depan olahraga bulutangkis di Kutai Timur (Kutim) yang semakin menjanjikan.
Ketua DPRD Kutim Jimmi yang turut hadir pada pembukaan kejuaraan dimaksud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan ajang empat hari ini yang melibatkan 301 atlet dari berbagai jenjang usia. Ia menyebut, bulutangkis bukan hanya olahraga yang digemari, tetapi juga ladang prestasi yang potensial untuk digarap secara serius di daerah ini.

“Pada hakikatnya, hidup ini adalah permainan. Dan seperti permainan, hidup membutuhkan aturan, semangat sportivitas yang tinggi, dan kesiapan menerima setiap hasil permainan,” kata Jimmi.
Turnamen Kajari Cup tahun ini menjadi lebih istimewa karena juga dirangkai dengan agenda penting. Yakni pelantikan kepengurusan baru Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kutim periode 2024–2028. Momentum ini disebut-sebut sebagai angin segar bagi pembinaan olahraga bulutangkis di Kutim yang selama ini berjalan dengan semangat namun minim struktur pendukung yang kuat.
Jimmi menaruh harapan besar kepada pengurus baru PBSI Kutim agar lebih serius dan terarah dalam membina atlet muda. Kutim, menurutnya, tak kekurangan bakat. Yang dibutuhkan hanyalah sistem dan semangat kolektif untuk mengantarkan talenta lokal ke level yang lebih tinggi.

“Karena Kutim ini punya banyak talenta muda yang bisa dibina untuk berkiprah di level provinsi, nasional bahkan skala dunia,” ujarnya.
Dalam data yang dihimpun panitia, peserta Kejurkab tahun ini datang dari 18 kecamatan di Kutim. Mereka bertanding di berbagai kategori mulai dari kelompok usia dini, remaja, dewasa, hingga veteran. Banyak di antaranya merupakan wajah-wajah baru yang selama ini berlatih di klub-klub lokal dengan fasilitas yang terbatas, namun semangat yang tak pernah padam.
Tak hanya sekadar turnamen, Kajari Cup 2025 ini juga dianggap sebagai ajang pemanasan penting menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim). Jimmi menekankan, PBSI Kutim harus menjadikan event ini sebagai titik evaluasi sekaligus batu loncatan untuk menyusun strategi pembinaan dan seleksi atlet yang lebih terukur.

“Porprov sudah di depan mata. Mudah-mudahan kita bisa mendominasi, khususnya di cabang bulutangkis. Ini juga jadi motivasi bagi atlet muda kita untuk terus berlatih dan berprestasi,” tambah Jimmi.
Kejuaraan Kajari Cup ini juga menunjukkan bahwa olahraga, khususnya bulutangkis, tak hanya soal menang dan kalah. Lebih dari itu, ia adalah ruang pendidikan karakter, pengasahan mental, dan pembangunan jati diri. Dari lapangan GOR yang sederhana, para atlet ini memulai perjalanannya, membawa mimpi-mimpi besar yang suatu saat bisa bergema di panggung nasional, bahkan dunia.
Ajang seperti ini, jika terus berlanjut dan diperkuat dengan sistem pembinaan yang terstruktur, bisa menjadi titik balik prestasi olahraga Kutim. Dengan dukungan pemerintah daerah dan lembaga legislatif seperti yang ditunjukkan Jimmi, semangat itu kini tak lagi sekadar angan. Ia sedang dirajut, dari satu pukulan raket ke pukulan berikutnya. Dari satu harapan, menuju sejarah baru. (*/kopi3)